Pencarian

Dua Bocah Meninggal di Kolam Pemandian, Disporabudpar Banjarbaru Angkat Bicara


Kolam pemandian di Lambung Mangkurat Regency yang menjadi lokasi tenggelamnya dua bocah laki-laki. Foto - Tim

MEDIAKITA.CO.ID - Dua anak laki-laki tewas tenggelam di Kolam Pemandian Lambung Mangkurat Regency, Kelurahan Palam, Banjarbaru, Sabtu (8/6/24) tadi. 

Usut punya usut, ternyata kolam yang merenggut dua nyawa pengunjung itu tak terdata di destinasi wisata kota berjuluk Idaman ini. Disporabudpar Banjarbaru pun angkat bicara. 

"Kami sudah berkoordinasi dengan lurah setempat terkait insiden ini," kata Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata Disporabudpar Kota Banjarbaru, Silfiana Wahidah Hilmi saat meninjau ke lokasi kolam pemandian tersebut, Minggu (9/6/24) siang. 

Koordinasi itu ungkap Silfi --sapaan akrabnya--, terkait awal mula kolam irigasi di kawasan komplek perumahan itu terbentuk dan sampai menjadi tempat wisata air yang ramai dikunjungi warga. 

"Luas area kolam irigasi itu kurang lebih 30 sampai 40 meter persegi dengan kedalaman 0,5 sampai 1 meter," terang Silfi. 


Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata Disporabudpar Kota Banjarbaru, Silfiana Wahidah Hilmi saat meninjau ke lokasi kolam pemandian, Minggu (9/6/24) siang. 

Masih dari hasil koordinasi lanjut Silfi, kejadian tenggelamnya dua korban itu berada di luar area yang telah dibatasi, yakni berada di titik yang memiliki kedalaman kurang lebih 3-4 meter.  

"Sampai saat ini belum ada informasi dari pengelola khusus yang bertanggung jawab di kolam irigasi tersebut," bebernya. 

Menyikapi hal itu kata Silfi, rencananya dalam waktu dekat ini Disporabudpar Banjarbaru difasilitasi Lurah Palam, akan mengundang tokoh dan masyarakat setempat, Ketua RT, pihak developer, serta tokoh agama di lingkungan sekitar untuk pembentukan Kelompok Sadar Pariwisata (Pokdarwis) sekaligus membahas ihwal pengelolaan kolam irigasi itu. 

"Harapannya agar Kolam Pemandian Irigasi itu dapat dikelola dengan baik dan dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan. Kemudian dapat menambah atau meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar," tuntasnya.

Hal senada disampaikan Lurah Palam, Zulhulaifah. Ia membenarkan bahwa lokasi kolam itu bukan merupakan hasil swadaya masyarakat, namun mereka hanya sebatas memberikan fasilitas parkir saja. 

"Kolamnya juga buatan perumahan ini juga, namun dibuat bertahap tidak ada pengelola kolam, hanya parkir saja," ujar Zulhulaifah.


Pihak kepolisian saat olah TKP. Foto - Polsek Cempaka untuk Mediakita.co.id

Menurutnya, insiden tenggelamnya pengunjung di kolam ini bukan yang pertama kalinya. Karena jauh sebelumnya, sudah ada kejadian serupa yang menimpa dua orang anak di lokasi yang sama. 

"Kejadian ini mungkin enggak (bukan) yang pertama ya, seperti kemarin sekitar tahun 2015 warga di sini juga mengalami insiden serupa anak-anak juga dua orang jadi korban," ungkapnya. 

Diketahui, kolam pemandian bekas saluran irigasi untuk pengairan sawah milik ini warga setempat bernama Syarif Rahman, yang dibeli developer untuk dijadikan fasilitas umum di komplek tersebut.

“Sejak tahun 2020 kolam gratis ini sudah ramai dikunjungi mulai anak-anak hingga orang tua, apalagi saat hari libur,” katanya.

Sekadar informasi, dua anak laki-laki warga Kecamatan Cempaka Banjarbaru, Abdillah (14) dan Hasanudin (15) meninggal dunia karena tenggelam di kolam pemandian perumahan Lambung Mangkurat Regency, Sabtu (8/6/6/24), sekira pukul 08.30 WITA. (ptr)