Tugu Bundaran Simpang Empat, salah satu ikon atau simbol Kota Banjarbaru. Foto - Hans
MEDIAKITA.CO.ID - Dua puluh dua (22) tahun sudah usia Kota Banjarbaru. Berbagai macam penghargaan dan prestasi pernah diraih oleh kota berjuluk Idaman (Indah, Damai, Aman, dan Nyaman) ini.
Sebagai salah satu kota di Provinsi Kalimantan Selatan yang cukup pesat perkembangan pembangunannya, wajar saja jika banyak masyarakat Kota Banjarbaru yang berharap lebih terhadap kota tercintanya ini. Dari pedagang sayur sampai sopir angkutan perkotaan (angkot), menyampaikan harapan-harapannya untuk Banjarbaru di usianya ke-22 tahun ini, terkhusus di bawah kepemimpinan Aditya Mufti Ariffin - Wartono sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarbaru.
Dari hasil wawancara Jurnalis Mediakita.co.id dengan beberapa orang warga Kota Banjarbaru secara acak, mereka menginginkan agar pemerintah kota bisa lebih meningkatkan lagi sektor pariwisata dan mengembangkan kampung sayur di Banjarbaru. Seperti yang disampaikan oleh salah seorang sopir angkot, Adi.
Menurut Adi, jika sektor pariwisatanya maju, maka tidak menutup kemungkinan sektor-sektor lainnya seperti sektor perdagangan, jasa, hingga perhotelan, akan mengalami kemajuan pula, sehingga hal ini membuat perekonomian masyarakat ikut meningkat.
Selain itu kata Adi, jika destinasi wisata di Banjarbaru terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan, baik wisatawan dari dalam maupun luar Banjarbaru, maka tidak menutup kemungkinan juga penumpang angkot mereka akan ikut ramai. Ia pun berharap, pemerintah setempat bisa membuat kebijakan tentang pelayanan menuju kawasan wisata menggunakan moda transportasi angkot.
"Masalahnya kita sering kalah dengan transportasi yang moderen (online) pada saat ini. Jadi kami berharap agar pemerintah setempat lebih memperhatikan nasib kami," katanya.
Sementara itu, salah seorang pedagang sayur di Pasar Bauntung baru, Asep berharap di hari jadi Kota Banjarbaru ke-22 ini, pemerintah kota bisa lebih mengembangkan lagi kampung sayur yang ada di Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang.
Ia berpendapat, dengan majunya kampung sayur, para pedagang sayur yang ada di pasar tidak perlu jauh-jauh lagi memesan sayur hingga keluar daerah.
"Kami ingin kampung sayur yang ada di Landasan Ulin Utara benar-benar difasilitasi. Kan' sayang pasarnya sudah bagus, tetapi bahan sayuran tidak mencukupi, jadi tidak seimbang nantinya," ungkapnya.
Di sisi lain, Asep juga meminta kepada Pemerintah Kota Banjarbaru agar lebih mempromosikan lagi Pasar Bauntung yang baru ini. Pasalnya sampai saat ini, para pedagang di sini mengaku sepi pembeli.
"Ya karena baru pindah 'kan, jadi kami meminta untuk pemerintah setempat lebih gencar lagi mempromosikan pasar ini," tutupnya.
Asep, salah satu pedagang sayur di Pasar Bauntung baru. Foto - Ferdy
Sementara itu, saat dimintai komentarnya terkait keinginan masyarakat itu, Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin didampingi Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono menerangkan bahwa harapan-harapan dan keinginan yang disampaikan para pedagang hingga sopir angkot itu memang menjadi fokus pemerintah kota saat ini.
Selain fokus pada pembangunan ucap Aditya, pihaknya juga akan memfokuskan terhadap pengembangan wisata dan perkampungan sayur di Kota Banjarbaru.
"Jadi nanti untuk danau (embung) yang ada di Kota Banjarbaru akan kita kelola dengan benar-benar, kita akan buat wisata air seperti wisata jet ski, snorkling, dan banyak lagi olahraga air lainnya," ujar Aditya.
Tak hanya itu tambah Aditya, ketika wisata-wisata itu mengalami perkembangan, nantinya di sekitar embung juga akan dimanfaatkan sebagai budidaya ikan, tanaman hias, hingga didirikan hotel-hotel.
"Ini harapan kami ke depan, mudah-mudahan ini akan terlaksana. Jadi wisata tidak hanya olahraga air tetapi ada juga wisata kuliner, wisata cara penanaman tanaman hias, hingga cara budidaya ikan," harapnya.
Sedangkan untuk sektor perkebunan, Aditya menyampaikan bahwa pemerintah kota serius untuk mengembangkan kawasan kampung sayur yang ada di Banjarbaru.
Keseriusan ini nantinya tidak hanya pada kampung sayur yang ada di Landasan Ulin Utara saja, tetapi juga akan berkembang hingga ke daerah Cempaka.
"Untuk perkembangan kampung sayur, nanti kita tidak akan fokus pada sayur-sayuran saja, tetapi juga kita akan fokus kepada tanaman buah-buahan dan hias," tutup Aditya. (fer)