Pencarian

Aruh Teater Kalimantan Selatan, IB Production Berani Suarakan Keluhan Pelaku Seni Melalui "Garunum"


Aruh Teater Kalimantan Selatan, IB Production Berani Suarakan Keluhan Pelaku Seni Melalui "Garunum". Foto - Tim

MEDIAKITA.CO.ID - Berani! IB Production Banjarbaru menyuarakan keluhan pelaku seni lewat karya "Garunum" pada Aruh Teater Kalimantan Selatan yang digelar di Gedung Balairung Sari Taman Budaya Banjarmasin pada Kamis (17/4/2025) siang. 

Ketua Dewan Pembina IB Production, A. Yani Makkie menjelaskan, teater Garunum yang disutradarai oleh Jam'ie ini merupakan sebuah bentuk ekspresi tentang bagaimana para pelaku seni teater menghadapi kenyataan atau realita yang tak selalu nyaman; kerap dicibir dan dipandang sebelah mata oleh para penonton, sesama seniman, atau bahkan diri sendiri.

"Garunum ini sebuah karya yang berani dan menyentil keadaan itu. Tidak harus berekspresi meledak-ledak, namun cukup dengan sindiran-sindiran yang menggambarkan tentang sulitnya pelaku seni mendapatkan fasilitas yang layak," terang Yani Makkie. 


Foto - Tim

Selain itu kata Yani Makkie, Garunum yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai “omelan yang dikeluarkan dengan pelan" ini juga menggambarkan tentang keluh kesah ruang latihan yang sempit, keterbatasan akses menuju gedung pertunjukan, dan kurangnya dukungan dari lembaga atau pemerintah.

"Mereka menampilkan adegan-adegan singkat. Para aktor langsung berdialog, melakukan gerakan-gerakan yang mengekpresikan kegelisahan dan suara-suara berkecamuk dalam kepala mereka. Penonton diajak masuk ke ruang batin yang sunyi tapi penuh gemuruh," jelas Yani Makkie. 

Disisi lain, Yani Makkie berharap kedepannya para pelaku seni teater di Kalimantan Selatan, khususnya IB Production bisa lebih eksis lagi dengan adanya aruh-aruh teater seperti hari ini. 

"Kami juga berharap pemerintah juga ikut peduli terhadap perkembangan berkesenian di daerah. Mereka perlu ruang berekspresi, tidak hanya sekadar latihan-latihan rutin saja," tuntasnya.


Foto - Tim

Sementara itu, Sang Sutradara Garunum, Jam'ie mengatakan bahwa dirinya memilih pendekatan non-naratif dalam penulisan naskah Garunum ini. Artinya kata Dia, tidak ada tokoh utama yang paling menonjol atau dominan seperti teater-teater pada umumnya. 

Bahkan sambungnya, tidak ada klimaks atau puncak "ending" yang mencolok, yang ada justru menantang penonton untuk menemukan sendiri makna apa dibalik Garunum yang ditampilkan dalam durasi waktu 10 menit itu. 

"Ketika pertunjukan selesai dan para pemeran meninggalkan panggung, suasana hening sesaat. Tepuk tangan penonton menyusul, namun tidak riuh. Kami memang ingin Garunum ini meninggalkan pertanyaan-pertanyaan baru di kepala penonton," tuturnya. (tim)