10 kolam penangkaran ikan pepuyu sistem bioflok milik Pokmas Berkat Mufakat. Foto - Putra
MEDIAKITA.CO.ID - Setelah berhasil melaksanakan panen raya budidaya ikan pepuyu (betok) dalam Program RT Mandiri, Kelompok Masyarakat (Pokmas) Berkat Mufakat RT. 14 RW. 04 Kelurahan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Liang Anggang, kembali menebarkan 4.000 benih ikan pepuyu di kolam penangkaran. Harga jualnya pun menggiurkan!
Bendahara Pokmas Berkat Mufakat, Sirun mengatakan bahwa budidaya ikan pepuyu ini tidak lepas dari pembinaan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan (DKP3) Kota Banjarbaru.
“Kami kembali membudidayakan ikan pepuyu di 10 kolam penangkaran dengan sistem bioflok,” ujar Sirun saat berbincang dengan Wartawan Mediakita.co.id, Jumat (17/11/23).
Sirun memperkirakan, panen ikan pepuyu akan kembali dilakukan pada bulan Desember - Januari 2024 mendatang.
“Keberhasilan dari program RT Mandiri, dan kami terus akan mengembangkan,” katanya.
Disisi lain, Sirun mengakui bahwa membudidayakan ikan pepuyu bukanlah hal yang mudah. Sebab, perawatan ikan pepuyu dalam penangkaran berbeda dengan jenis ikan lain yang kerap dibudidaya.
“Kebersihan air utamanya, pemberian pakan yang teratur, ikan pepuyu ini gampang stres saat di penangkaran yang mengakibatkan tidak mau tumbuh besar, berbeda saat di alam liar,” terangnya.
Selain itu lanjutnya, ikan pepuyu betina dan jantan tidak bisa disatukan dalam satu kolam, harus dipisah.
"Ada kolam khusus betina dan jantan,” sebutnya.
Meski cukup sulit membudidayakannya, namun hal ini berbanding lurus dengan keuntungan yang didapat Pokmas Berkat Mufakat. Ikan pepuyu yang telah dipanen bisa dijual seharga Rp 70 ribu per kilogramnya.
"Kita tentukan sesuai dengan ukurannya. Waktu panen juga disesuaikan dengan ukuran benih, biasanya kisaran waktu per setiap panennya 7 sampai 9 bulan,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan kembali mendapatkan bantuan 10.000 benih ikan pepuyu dari DKP3.
“Setelah panen ini, kami kembali mendapat bibit ikan pepuyu untuk dibudidayakan,” katanya.
Bagi Sirun, Program RT Mandiri pada bidang budidaya ikan tersebut telah memberikan harapan baru bagi anggota kelompok mereka dan masyarakat sekitar dalam hal perekonomian.
“Sangat bermanfaat, hasil keuntungan panen juga dirasakan anggota kami dan masyarakat sekitar. Tentunya kami akan terus mengembangkan budidaya ikan pepuyu ini,” tuturnya.
Tak hanya itu ungkap Sirun, kelompoknya berencana mengembangkan hasil panen ikan pepuyu ini menjadi olahan pangan yang praktis agar bisa meningkatkan nilai tambah produk.
“Rencananya, kami sudah sampaikan ke DKP3 untuk mengolah abon, kerupuk dari hasil panen budidaya ikan pepuyu,” tuntasnya. (ptr/adv)