Pencarian

Jalan Penghubung Lima Desa di Aluh-Aluh Rusak Parah, Warga: Sudah Puluhan Tahun


Kondisi jalan penghubung lima desa di Aluh-Aluh yang mengalami kerusakan parah. Foto - Raden

MEDIAKITA.CO.ID - Puluhan tahun sudah warga Desa Tanipah, Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar harus melewati jalan permukiman yang kondisinya rusak parah. 

Selain sempit dan berlubang di sana sini, kondisi jalan yang menghubungkan lima desa ini juga becek tiap kali hujan turun. 

Imbasnya, lubang-lubang yang sudah "menganga" sebelumnya, digenangi air hujan dan dinilai membahayakan pengendara atau warga yang melintas di atasnya. 

Parahnya kerusakan jalan yang menghubungkan Desa Tanipah, Labat Muara, Bakambat, Sungai Musang, dan Simpang Warga Dalam ini, tak pelak dikeluhkan oleh warga desa setempat. Mereka mengaku selama ini belum ada perbaikan dari pemerintah. 

Ketua RT 2 Desa Tanipah, Mursidi mengatakan, warga desanya harus ekstra hati-hati ketika melintasi jalan tersebut, terutama saat dan pasca hujan turun.

"Hujan jalanan licin, harus hati-hati. Prioritas utama kami untuk jalan segera diperbaiki, paling tidak sementara bisa dipakai batapres," ujarnya. 


Kondisi jalan desa yang becek pasca turun hujan, sejumlah siswa nampak memakai sandal. Foto - Raden

Kerusakan jalan penghubung 5 desa ini juga mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Banjar terpilih saat Pileg Februari 2024 lalu, Muhammad Saidi. 

"Jadi kita dapat prioritas nomor 2 (Musrenbang Kecamatan) untuk akses jalan. Saya berharap ini jangan cuma sekadar prioritas, tapi action di lapangan juga menjadi prioritas," cetus politisi muda PKS ini.

Saidi menilai, infrastruktur di Kecamatan Aluh-Aluh sangat tertinggal jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Banjar. 

"Kita ingin jalan ini dapat dikerjakan nanti ditahun 2025, karena Musrenbangnya kan tahun 2024. Di sini penduduknya cukup banyak, sekitar enam ribuan lebih," kata Saidi.

Ia berharap, SKPD terkait di lingkup Pemerintah Kabupaten Banjar segera menyikapi kerusakan infrastruktur di desa ini, agar slogan Kabupaten Banjar membangun dari desa ke kota itu tak sekadar omongan belaka.

"Mudah-mudahan ini terjadi (disikapi) dan saya sangat menyayangkan kalau misalkan slogan Kabupaten Banjar ini cuma wacana-wacana saja," tutupnya. (rdn)