Pencarian

Klaim Jalur Trayek Diserobot BRT, Puluhan Sopir Gelar Aksi Damai


Puluhan sopir menggelar aksi damai di Terminal Simpang Empat Banjarbaru. Foto - Tim

MEDIAKITA.CO.ID – Puluhan sopir yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) membanjiri terminal Simpang Empat Banjarbaru, Selasa (13/9/22).

Kedatangan mereka untuk menggelar aksi damai terkait pendapatan para sopir yang anjlok dalam 3 bulan terakhir. Turunnya omzet mereka ini disinyalir akibat kehadiran bus rapid transit (BRT) yang ikut melintas di atas trayek atau jalur yang sama.

Massa aksi menyatakan bahwa mereka kehilangan hampir seluruh pemasukan dari beberapa jalur seperti tujuan Pasar Sekumpul Martapura, Sungai Besar, Trikora ataupun Terminal Gambut Barakat kilometer 17 yang menjadi tumpuan mereka selama ini.  

"Jadi kami merasa mereka seperti main serobot gitu aja. Karena dengan biaya sama-sama Rp 6 ribu. Sehingga persaingan kami tidak mampu lagi," ungkap Ketua DPC Organda Kota Banjarbaru, Alfin.

Lebih jauh, massa juga menyayangkan tak adanya itikad baik berupa koordinasi dari pihak terkait, selaku pengelola BRT terhadap penggunaan beberapa jalur tadi.

Pihaknya pun mendesak agar BRT tak lagi diperbolehkan melintasi trayek tersebut, sehingga para sopir dapat kembali 'bernapas'.

Alfian menambahkan, sebelumnya mereka juga telah mengirimkan surat ke Dishub Provinsi Kalsel dan Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) XV, namun tak kunjung direspon.

"Tuntutan kami agar BRT tidak boleh melewati jalur kami," tegasnya. 


Bus Rapid Transit (BRT). Foto - Tim

Menanggapi tuntutan massa, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub), Provinsi Kalsel, Mirhan menjelaskan untuk saat ini belum solusi yang dapat mengatasi persoalan tersebut.

Ia pun berjanji, dalam dua hari ke depan akan melaksanakan konsolidasi demi mencari jalan tengah terbaik.

"Kamis nanti kita konsolidasi bersama Pemko Banjarbaru terkait solusi jalur penertiban koridor terminal Gambut Barakat dari Jalan Trikora sampai dengan Kota Martapura," pungkasnya. (san/lu)