Pencarian

Lahan Belum Beres, Dewan Ancam Tak Lagi Anggarkan Penyelesaian Jembatan HKSN


Proyek Jembatan HKSN I yang menghubungkan dua kecamatan terancam molor. Foto - Hans

MEDIAKITA.CO.ID – Kejelasan soal ganti rugi tiga persil yang masuk dalam kawasan rencana pembangunan Jembatan HKSN I hingga kini tak kunjung menemui titik terang. Padahal, proyek tersebut bakal berakhir dalam waktu dekat, yakni Desember mendatang.

Para pemilik persil pun diketahui hanya bisa pasrah, pasalnya Pemerintah Kota Banjarmasin lebih memilih penyelesaian melalui jalur konsinyasi di Pengadilan Negeri.

“Belum ada kelanjutan. Yang saya tahu berkas dari Pemkot ke Pengadilan masih ada yang kurang,” ucap Edi secara singkat saat ditemui di kediaman sang orang tua Jalan Kuin Selatan RT 05 RW 02, Kelurahan Kuin Cerucuk, Kamis (11/11/21).

Polemik pembebasan lahan yang dikhawatirkan dapat berujung pada molornya pengerjaan jembatan itu turut mendapat kritik pedas dari Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, M. Isnaini.

“Harusnya direncanakan dengan baik. Lahan harus dibebaskan terlebih dahulu sesuai dengan perencanaan. Baru dimulai pekerjaan pembangunan,” ujarnya melalui pesan singkat WhatsApp.

Permasalahan itu pun dinilainya merupakan suatu preseden yang harus diperhatikan Pemkot untuk rencana pembangunan kedepannya. Bahkan, politisi Partai Gerindra itu juga melontarkan rasa kecewa dengan mengancam tidak akan menganggarkan lagi untuk pembangunan Jembatan HKSN. 

“Masyarakat ingin segera menikmati hasil pekerjaan jembatan. Apalagi, pembangunan Jembatan HKSN sudah dua tahun. Hingga kini belum juga selesai. Jadi pemerintah harus segera menyikapinya. Kalau tidak, kita di dewan tidak akan lagi menganggarkan,” tekannya.


Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Muhammad Isnaini. Foto - Istimewa

Hasil pantauan jurnalis Mediakita.co.id di lokasi, bangunan fisik jembatan yang bakal menghubungkan antara wilayah Kecamatan Banjarmasin Utara dan Barat sudah mulai terlihat membentang. Deru mesin alat berat yang berada pada kedua ujung jembatan juga seolah terdengar saling bersahutan.

Kini para pengendara maupun masyarakat sekitar rupanya sudah tak sabar menunggu akses penghubung tersebut rampung. Sebab, mereka mengaku selalu terjebak macet terutama pada pagi dan sore hari.

“Sebagai warga di daerah sini, saya sangat bergembira dan sudah tidak sabar jembatannya selesai. Soalnya jembatan yang ada saat ini kan ukurannya sangat kecil,” ujar Ani kepada jurnalis Mediakita.co.id.

Sekadar mengingatkan, progres pengerjaan jembatan HKSN I masih terganjal pembebasan lahan yang berada di kawasan Banjarmasin Barat. Para pemilik, baik Ahmad maupun Edi bersikukuh tak akan melepas persil mereka selama belum ada kecocokan harga.

Untuk pembangunan jembatan itu diketahui Pemkot telah menggelontorkan anggaran tidak kurang dari Rp85 miliar. Dengan rincian, tahap pertama sebesar Rp34 miliar, tahap kedua Rp18 miliar serta Rp33 miliar untuk biaya ganti rugi pembebasan lahan.

Proyek itu sendiri digarap PT Haidasari Lestari yang pengerjaannya bakal jatuh tempo pada 27 Desember 2021. Sejauh ini, progres pembangunan jembatan HKSN tersebut baru berjalan sekitar 51,6 persen pada bagian sisi Selatan. Sedangkan, untuk bagian seberangnya hanya berkisar 41 persen. (hns)