Pencarian

Lawatan Sejarah Budaya, Belajar Menyenangkan di Luar Kelas ala SMAGA Banjarbaru


Rombongan pelajar SMAGA Banjarbaru saat melawat ke kawasan Pertempuran Batakan (15 April 1946), Bukit Timah, Kabupaten Tala. Foto - Istimewa

MEDIAKITA.CO.ID - Tak melulu belajar di dalam kelas, pelajar di SMAN 3 Banjarbaru (SMAGA) mendapat kesempatan yang menyenangkan untuk belajar di luar kelas, yakni melawat ke sejumlah tempat sejarah budaya di Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan.

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada hari Sabtu (20/8/22) dengan tempat tujuan Situs Benteng Tabanio dan Budaya Pesisir Masyarakat Nelayan Tabanio yang diikuti oleh siswa kelas XII IPA sebanyak 120 orang. 

Kemudian tahap kedua dilaksanakan Sabtu (3/9/22) di Monumen Perjuangan Pertempuran Batakan (15 April 1946), Bukit Timah, Pantai Tanjung Dewa, dan Situs Wisata Religi Pulau Datu. Tahap dua ini diikuti sebanyak 150 siswa Kelas XII IPS.


Salah satu narasumber menyampaikan materi tentang perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda di Bukit Timah. Foto - Istimewa

Kepala SMAN 3 Banjarbaru, Rahmah, M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai upaya membentuk dan menumbuhkembangkan rasa nasionalisme, kecintaan terhadap NKRI serta memahami sejarah dan budaya lokal Kalimantan Selatan. 

"Kegiatan ini sejalan dengan program Pemerintah dalam upaya menumbuhkembangkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air dikalangan generasi muda, melalui Kurikulum Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila," terang Rahmah kepada Mediakita.co.id, belum lama tadi.

Saat melakukan lawatan kata Rahmah, para siswa didampingi langsung oleh para guru sejarah dan guru lainnya. Bahkan, pihaknya secara khusus menghadirkan narasumber dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Pusat Riset Arkeologi Lingkungan, Maritim dan Budaya Berkelanjutan, Jakarta. 

Tiga orang Peneliti Ahli Madya yang ditugaskan untuk menjadi narasumber kegiatan ini, ialah Nugroho Nur Susanto, Bambang Sakti Wiku Atmojo, dan Hartatik.  

“Kami sangat senang anak-anak bisa mendapatkan pengalaman langsung belajar di lapangan," ucap Rahmah yang ikut serta dalam kegiatan Lawatan Sejarah Budaya ini.  


Lawatan ke Pulau Datu. Foto - Istimewa

"Harapan kami bahwa dengan adanya kegiatan ini dapat menambah pengetahuan anak-anak tentang sejarah lokal dan semakin mengenal jati diri bangsa," tuntasnya.

Sementara itu, salah satu narasumber, Nugroho Nur Susanto menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Kata dia, BRIN melalui Pusat Riset Arkeologi Lingkungan, Maritim dan Budaya Berkelanjutan juga sangat menyambut baik kegiatan ini.

"Semoga kegiatan ini menambah pengetahuan dan wawasan para siswa tentang sejarah dan budaya Kalimantan Selatan," pungkasnya. (tim)