Pencarian

Mapala Piranha Semai Bibit Mangrove

Mapala Piranha lakukane penyemaian dan penanaman bibit mangrove bersama siswa-siswi SMKN 1 Pulau Laut Barat dan warga sekitar. Foto - Istimewa

MEDIAKITA.CO.ID - Selama 3 hari, para mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang tergabung dalam Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Piranha, memantau terumbu karang dan penyemaian bibit mangrove jenis Rhizophora, di Desa Tanjung Sungkai, Kecamatan Pulau Tanjung Selayar Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan pada Sabtu (3/4/21).

Selain itu, mereka juga menyampaikan sosialisasi kepada para siswa SMKN 1 Pulau Laut Barat terkait pentingnya menjaga mangrove dan ekosistem terumbu karang.

Ketua Mapala Piranha, Abdul Tiar mengatakan, kegiatan yang dilakukan ini, sebagai ajang pembelajaran bagi anggota dan sekaligus aksi nyata untuk menjaga lingkungan pesisir, dan diharapkan dapat berguna untuk masyarakat sekitar.

"Apalagi laut bagi mereka adalah satu-satunya tempat untuk mencari nafkah, kalau ini rusak habislah mata pencaharian masyarakat," ujar Tiar.

Sebelumnya lanjut Tiar, Mapala Piranha bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru juga melakukan aksi bersih-bersih daerah aliran sungai di Jalan RO Ulin Banjarbaru beberapa waktu lalu. 

"Daripada kami hanya teriak-teriak kepada pemerintah, lebih baik kami lakukan aksi nyata untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar, tentang bagaimana cara menjaga kelestarian lingkungan, agar tetap lestari," tutupnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan, Shinta Maulida menyampaikan, dalam kegiatan ini ia bersama rekan-rekannya juga memberikan pengetahuan cara untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir, salah satunya dengan menghidupkan pariwisata, baik wisata mangrove maupun wisata bawah laut.

"Dengan adanya semua itu tidak menutup kemungkinan wisatawan mancanegara akan berkunjung ke Tanjung Sungkai," tutupnya.

Sedangkan Plt Kepala Desa Tanjung Sungkai, Yusnansyah mengaku senang dengan kedatangan Mapala Piranha ini. Pasalnya ungkap Yusnansyah, pihak pemerintah desa belum bisa memberikan teguran ataupun solusi mengenai perilaku dan budaya buang sampah khususnya plastik di pantai.

Ia pun berharap kegiatan Mapala Piranha ini bisa menjadi pendorong untuk menggerakkan pemuda dan masyarakat setempat, agar tidak buang sampah plastik di pantai lagi khususnya dan bisa memanfaatkannya menjadi sesuatu yang lebih bernilai.

"Mudah-mudahan kontribusi positif ini membantu kita masyarakat Tanjung Sungkai serta ekosistem terumbu karang dan mangrove tetap terjaga keasriannya," demikian dia. (fer)