Pencarian

Melihat Lebih Dekat Desa Nglanggeran, Peraih Penghargaan Internasional dari UNWTO


Gunung Api Purba, primadona ekowisata di Desa Nglanggeran. Foto - iStockphoto/smartseck

MEDIAKITA.CO.ID – Daerah Istimewa Yogyakarta terkenal kaya akan beragam destinasi wisata, tak heran wilayah ini acap kali menjadi sasaran bagi warga Nusantara untuk menghabiskan masa liburan terutama pada penghujung tahun.

Salah satu tempat wisata yang patut diperhitungkan untuk masuk ke dalam daftar berlibur ialah Desa Nglanggeran yang berlokasi di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Di sini, berbagai jenis aktivitas dan wisata dapat dengan mudah ditemui.

Pengunjung dapat memilih wisata yang akan dijajal, mulai dari wisata alam, situs geologi, sejarah, budaya hingga wisata kuliner. Dari sekian spot wisata terdapat satu yang menjadi primadona, yakni Gunung Api Purba. Saat menginjakkan kaki di Desa Nlanggeran, situs ini harus menjadi daftar pertama yang wajib dikunjungi.

Mengutip laman gunungapipurba.com, Gunung Api Purba dengan struktur batuan besar merupakan ikon wisata Desa Nglanggeran yang sudah diakui dunia, tepatnya oleh UNESCO sebagai situs Geopark Global Gunung Sewu. Dari puncak gunung ini, pengunjung dapat berkemah dan tracking ringan sambil melihat Gunungkidul dari ketinggian bak negeri di atas awan.

Bergeser sedikit, Desa Wisata Nglanggeran juga punya air terjun bernama Kedung Kandang. Keunikan air terjun ini karena terbentuk dari susunan batuan vulkanik yang berundak, tepat di tengah-tengah terasering sawah. Lokasinya yang berada di antara bentangan sawah hijau dan suasana yang masih asri menjadikan udaranya terasa sangat sejuk.

Meski lekat dengan wisata alamnya, Desa Nglanggeran juga menyediakan tempat yang instagramable yakni Embung Nglanggeran. Waduk mini yang berada di ketinggian 495 mdpl ini berlatar pemandangan desa dari ketinggian serta pepohonan hijau yang wajib diabadikan. Apalagi ketika memasuki senja, keindahan langit berwarna jingga yang dipantulkan di air waduk Embung Nglanggeran akan sangat memanjakan mata.

Berkunjung ke Desa wisata ini pun terasa belum afdol jika tidak mengenal budaya khas Nglanggeran dengan membaur bersama warga lokal. Keunikan Nglanggeran diperkuat dengan karakter masyarakat setempat yang masih menjunjung tinggi budaya Jawa. Gotong royong, ramah-tamah dan sopan santun, serta hidup sederhana masih terasa sangat kental.

Wisatawan juga bisa sekaligus mempelajari alat musik karawitan dan reog mataram yang menjadi seni budaya kebanggaan masyarakat Desa Wisata Nglanggeran.

Selain itu, terdapat pula wisata lain seperti peternakan kambing etawa, pesona mistis Kampung Pitu, Desa Bobung yang menjadi kawasan perajin topeng kayu, serta pusat kuliner cokelat tradisional Griya Cokelat Nglanggeran.

Dengan beragam tempat wisata yang disajikan, tak heran Desa Nglanggeran kerap masuk dalam nominasi penghargaan, baik kategori nasional maupun dunia.

Seperti belum lama tadi, desa ini kembali meraih gelar meraih Best Tourism Village 2021 dari Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO), usai menyingkirkan desa-desa terkenal dari berbagai negara di dunia.

Namun demikian, prestasi tersebut bukan hal baru yang pernah disandang desa yang masih termasuk dalam kawasan Geosite Gunung Sewu itu. Sebelumnya, Desa Wisata Nglanggeran juga pernah membawa pulang penghargaan ASEAN Community Based Tourism (CBT) Award 2017.

Kemudian, melansir laman kemenparekraf.go.id, desa itu juga berhasil masuk ke dalam Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia versi Global Green Destinations Days (GGDD) pada 2018 dan mendapat Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan oleh Kemenparekraf di awal Maret 2021.

Atas segudang prestasi yang telah diperoleh, banyak wisatawan lokal hingga pelancong dari mancanegara yang mulai berdatangan ke sana untuk melihat Desa Nglanggeran secara lebih dekat. (tim)