Pencarian

Pembangunan Jembatan HKSN 1 Dilanjutkan, Sedot Anggaran Hingga Rp85 Miliar


Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina dan Wakilnya Ariffin Noor melakukan peletakan tiang pancang pertama lanjutan pembangunan jembatan HKSN 1. Foto - Istimewa

MEDIAKITA.CO.ID – Proyek pembangunan jembatan HKSN 1 atau yang biasa dikenal ‘jembatan besi’ dipastikan berlanjut pada tahun ini.

Pembangunan jembatan yang menghubungkan dua kecamatan, yaitu Kecamatan Banjarmasin Barat dan Banjarmasin Utara itu dibagi dalam dua tahap pengerjaan. Sebelumnya, di tahap pertama sudah menyelesaikan sebagian fisik jembatan terutama di wilayah bagian Banjarmasin Utara.

Sedangkan, pada tahap kedua porsi pengerjaan akan lebih banyak ke arah wilayah Banjarmasin Barat. Pasalnya, jembatan tersebut akan berdiri persis di samping situs cagar budaya Makam Sultan Suriansyah.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Doyo Pudjadi mengakui memang hingga pengerjaan tahap kedua masih terdapat sejumlah bangunan milik warga yang berdiri di dalam kawasan rencana pembangunan jembatan.

Kondisi itu disebabkan lantaran pembayaran ganti rugi pembebasan lahan belum sepenuhnya diterima pemilik bangunan. Artinya, proyek lanjutan ini akan dilaksanakan dalam ‘separuh’ lahan.

"Pembayaran baru 60 persen. Untuk di Banjarmasin Barat ada 25 persil dan hampir semuanya sudah dibayarkan. Sedangkan di Banjarmasin Utara ada 21 persil. Totalnya 46 persil," ucapnya usai syukuran sebagai penandan pekerjaan jembatan HKSN 1 resmi dilanjutkan, Rabu (30/6/21).



Doyo menerangkan, besaran dana untuk pembebasan lahan jauh lebih besar ketimbang anggaran untuk membangun jembatan. Karena itu, Pemkot Banjarmasin belum sempat menganggarkan biaya ganti rugi bangunan warga untuk dijadikan pembangunan oprit jembatan.

Namun, usai peninjauan langsung bersama DPRD Banjarmasin, Pemkot akhirnya mendapat lampu hijau dan dana ganti rugi tersebut tersedia pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun Anggaran 2021.

“Proses pembebasan lahan menghabiskan dana mencapai Rp33 miliar. Sebenarnya semua pemilik sudah setuju. Tinggal pembayarannya saja lagi. Kita perkirakan Oktober sudah berikan uangnya, artinya bangunan itu sudah dibongkar semuanya,” bebernya.

Kendati pengerjaan masih dalam separuh lahan, Dia memastikan pembangunan jembatan HKSN 1 Banjarmasin tetap akan berjalan lancar, karena tahap kedua lebih terfokus ke wilayah Banjarmasin Barat. Sedangkan untuk Banjarmasin Utara hanya menyisakan ‘pekerjaan rumah’ berupa pengerjaan bagian oprit sepanjang sekitar 60 meter.

“Untuk pembangunan oprit itu kira-kira perlu sekitar Rp7 miliar. Jadi total panjang jembatan keseluruhan sekitar 400 meter dan lebar 12,7 meter,” tambahnya.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina memohon doa dan dukungan kepada masyarakat untuk kelancaran pembangunan tersebut, sehingga dapat rampung sesuai target waktu yang sudah ditetapkan.

Dia meyakini, dengan hadirnya jembatan HKSN 1 Banjarmasin akan mampu memecah kepadatan arus lalu lintas yang kerap terjadi, terutama pada jam sibuk seperti pagi dan sore hari.

“Kita mohon dukungan semua warga. Semoga rampung akhir tahun ini dan 2022 jembatan ini sudah bisa difungsikan,” kata Ibnu Sina.

Sekadar informasi, pada tahap pertama Pemko Banjarmasin menggelontorkan pagu anggaran sebesar Rp42,89 miliar, sedangkan tahap kedua pagu ditetapkan sebesar Rp27,5 miliar.

Sehingga secara keseluruhan, pembangunan Jembatan HKSN 1 menyedot anggaran tidak kurang dari Rp85 miliar. Dengan rincian, tahap pertama sebesar Rp34 miliar, tahap kedua Rp18 miliar serta Rp33 miliar untuk biaya ganti rugi pembebasan lahan. (hns)