Pencarian

Pesan Berantai Fenomena Aphelion Bikin Khawatir Warga, LAPAN Beri Penjelasan

Ilustrasi Fenomena Aphelion, di mana posisi orbit bumi tidak melingkar dengan sempurna, melainkan berbentuk elips. Foto - Net

MEDIAKITA.CO.ID – Pesan berantai mengenai fenomena Aphelion tersebar luas melalui WhatsApp dan Facebook.

Isi pesan itu menyebutkan bahwa fenomena alam Aphelion ini membuat suhu menjadi dingin, akibat jarak matahari ke bumi sangat jauh.

Pesan berantai tersebut membuat salah satu warga Kota Banjarbaru, Edi menjadi khawatir dan bertanya-tanya terkait fenomena Aphelion ini.

“Saya mendapatkan pesan berantai melalui grup WA (WhatsApp). Cukup kaget dan khawatir, sebab katanya dampaknya bisa menyebabkan meriang flu dan batuk sesak,” ujar Edi, Kamis (15/7/21).

Untuk meluruskan dan meredakan kekhawatiran masyarakat terkait fenomena tersebut, pihak Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) menerangkan bahwa Fenomena Aphelion ini terjadi karena orbit bumi tidak melingkar dengan sempurna, melainkan berbentuk elips.

“Dengan bentuk elips ini, mengakibatkan jarak bumi dan matahari bervariasi, sekitar 3 persen sepanjang tahun sejak awal Juli 2021,” ungkap Kaharuddin, Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Ahli BMKG Makassar dilansir dari laman lapan.go.id

Diameter matahari saat ini lanjutnya, terlihat lebih kecil dibandingkan rata-rata, yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen. Untuk itu saat posisi matahari di Utara, mengakibatkan tekanan udara di belahan Utara akan lebih rendah dibandingkan belahan Selatan yang mengalami musim dingin.

Oleh karena itu, angin yang bertiup dari arah Selatan menuju Utara, seperti yang terjadi saat ini angin bertiup dari arah Australia yang mengalami musim dingin, menuju arah Indonesia.

Akibatnya, beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan suhu seperti Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara termasuk sebagian selatan Sumatera dan di selatan garis Khatulistiwa.

Selain itu, mengutip dari laman Instagram resmi LAPAN, akan terjadi suhu dingin ketika pagi hari yang akan terjadi sampai bulan Agustus mendatang. Namun hal ini merupakan peristiwa yang biasa terjadi pada memasuki musim kemarau.

LAPAN juga membenarkan bahwa saat ini posisi bumi memang berada di titik terjauh dari matahari, tetapi tidak mempengaruhi panas yang diterima bumi. Panas matahari akan terdistribusi ke seluruh bumi dengan pola angin yang bertiup.

Menurut LAPAN, Fenomena Aphelion tahun ini terjadi sejak pada tanggal 6 Juli 2021 lalu yang dimulai pukul 05.27 WIB, 06.27 WITA dan 07.27 WIT dengan bentangan jarak mencapai 152.100.527 Kilometer.

Aphelion tidak berdampak langsung pada kehidupan manusia di Bumi dan fenomena antariksa ini biasa terjadi setiap tahun.

Berikut isi pesan berantai yang membuat heboh para neitizen di seluruh Indonesia :

*info Penting*
Mulai besok jam 05.27 kita akan mengalami FENOMENA APHELION, dimana letak bumi akan sangat jauh dr matahari. Kita tdk bs melihat fenomena tsb, tp kita bs merasakan dampaknya. Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus. Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya,yg akan berdampak meriang flu,batuk sesak nafas dll. Oleh Krn itu mari kita semua tingkatkan imun dgn byk2 meminum vitamin atau suplemen agar imun kita kuat. Smg kita semua selalu ada dlm lindunganNYA. Aamiin