Pencarian

Ratusan Juta Data Warga Indonesia Dijual di Forum Hacker, Kemenkominfo Angkat Bicara

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, Dedy Permadi. Foto - kominfo.go.id

MEDIAKITA.CO.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI turut buka suara perihal adanya dugaan kebocoran ratusan juta data penduduk Indonesia.

Juru Bicara Kemenkominfo, Dedy Permadi menyatakan saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman atas dugaan kasus tersebut.

“Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman atas dugaan kebocoran data tersebut,” ujarnya seperti dilansir dari laman kominfo.go.id.

Namun, Dedy Permadi tak memberikan rincian detail pendalaman seperti yang dilakukan pihaknya, termasuk tidak ada pernyataan perihal kolaborasi yang dilakukan bersama instansi lain dalam menangani permasalah ini.

Sebelumnya, sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga bobol dan dijual melalui forum hacker internasional ‘Raid Forums’. Data yang bocor ini diduga berasal dari institusi BPJS Kesehatan.

Kabar itu sendiri bermula dari cuitan akun Twitter @nuicemedia, pada Kamis (20/5/21), postingan yang disertai tangkapan layar itu turut memperlihatkan nama penjual data, yakni Kotz.

Disebutkan bahwa dalam data-data tersebut memuat nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor ponsel, alamat email, hingga data pribadi lainnya. Meski begitu, tak ditemukan password di dalam kebocoran data itu.

Ironisnya, untuk meyakinkan kebenaran data yang ingin dijual, peretas memberikan sampel 1 juta data penduduk Indonesia secara gratis. Sampel itu telah diunggah ke dalam beberapa laman website berbagi meliputi filebayfiles, anonfiles, dan mega.nz.

Masih dari keterangan cuitan itu, sang peretas hanya mematok harga sebesar 0,15 bitcoin atau setara Rp 87 juta untuk ratusan juta data penduduk tersebut, yang artinya jika dihitung data per orang hanya diharga sekitar 0,31 rupiah. (tim)