Pencarian

Ribetnya! Puluhan Sopir Truk “Gagal Paham” dengan Aplikasi MyPertamina


Puluhan sopir serbu Gerai Pendaftaran Aplikasi MyPertamina. Foto - Tim

MEDIAKITA.CO.ID - Kebijakan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Solar dan Pertalite menggunakan aplikasi MyPertamina, membuat puluhan sopir truk yang antre di SPBU Belitung Banjarmasin kebingungan.

Bahkan, sejumlah sopir harus meminta bantuan dan panduan petugas SPBU di Gerai Pendaftaran Aplikasi untuk memasukkan data dirinya di Aplikasi MyPertamina, Jumat (1/7/22).

Salah seorang sopir truk, Nurdin mengaku sengaja datang ke gerai ini untuk mendaftarkan dirinya agar bisa mendapat subsidi solar. Namun, ia harus menunggu selama 5 jam lantaran terkendala jaringan saat hendak masuk ke aplikasi MyPertamina.

“Saya sejak jam 7 pagi ini sampai 11.30 saya baru selesai memasukan data diri, prosesnya agak ribet, karena ternyata kita masih menunggu lagi verifikasi dari Pertamina pusat selama satu minggu, baru mendapatkan barcode,” kata Nurdin.

Hal serupa juga dirasakan sopir truk lainnya Ali. Ia juga mengaku kebingungan dengan sistem aplikasi MyPertamina yang dirasa sangat memberatkan sopir, ditambah pembatasan Kuota BBM yang mereka butuhkan. 

“Aplikasinya kami kada (tidak) mengerti, dan kami juga mempermasalahkan kuota BBM yang kebutuhannya kada sesuai," ujar Ali.


Sopir memasukkan data diri ke Aplikasi MyPertamina dibantu Petugas SPBU. Foto - Tim

"Kalau misalkan kena (nanti) diberi barcode, kami dibatasi membeli sorang (satu orang) 80 liter perhari, sedangkan kebutuhan sampai 200 liter, apalagi saya mengantar barang hingga ke Sampit, mana cukup,” keluhnya lagi.

Disisi lain, pihak Pengawas SPBU Belitung Banjarmasin, Faturrahman mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih belum menerapkan kebijakan tersebut karena masih proses pendaftaran. Jika ada kesulitan saat mendaftarkan diri di MyPertamina, maka petugas akan mengarahkan dan membantu para sopir.

“Bagi masyarakat yang ingin mendaftar tapi tidak mengerti, kita harapkan datang ke gerai dengan membawa KTP, STNK, dan unit mobilnya, nanti petugas akan membantu mendaftarkan. Agar lebih Cepat dan Mudah,” tuntasnya.

Sementara itu, dilansir dari akun Twitter resmi MyPertamina, disebutkan bahwa penggunaan Handphone (HP) di SPBU diperbolehkan asal sesuai dengan ketentuan keamanan lokasi penggunaan dan peruntukannya.

Penggunaan HP diperbolehkan jika berada di public area seperti convenience store, foodcourt, kantor, untuk pembayaran menggunakan MyPertamina dari dalam mobil atau dengan jarak aman 1,5 meter dari dispenser SPBU.

Sedangkan penggunaan HP tidak diperbolehkan saat berada di area tangki, Area pembongkaran SPBU, atau terlalu dekat dengan pompa pengisian. (tim)