Pencarian

RSD Idaman Targetkan 2023 Zero Thalasemia


Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono didampingi Direktur RSD Idaman Banjarbaru, dr Danny berfoto bersama puluhan pasien thalasemia. Foto - Sania

MEDIAKITA.CO.ID - Penyakit thalasemia menjadi salah satu kasus yang ingin segera dituntaskan oleh Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Banjarbaru. Pada tahun 2023 mendatang, pihak rumah sakit milik pemerintah ini menargetkan Banjarbaru "Zero Thalasemia".
 
Direktur RSD Idaman Banjarbaru, dr Danny Indrawardhana, MMRS mengatakan, salah satu langkah awal yang bisa dilakukan untuk mencapai target itu, yakni dengan melakukan screening kesehatan kepada para pelajar sekolah se Kota Banjarbaru, sebagai deteksi dini penyakit kelainan pada darah ini.

"Semakin bagus kita menemukan pasien dan mencegah untuk tidak terjadi Thalasemia, maka tentunya akan semakin baik," kata Danny usai peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58, di Aula Besar rumah sakit setempat, Selasa (15/11/22). 

Selain screening kesehatan kata Danny, pihaknya juga mendorong para aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota Banjarbaru untuk mendonorkan darahnya di unit transfusi darah RSD Idaman Banjarbaru, agar tidak terjadi kekosongan stok darah. Sebab menurut dokter muda ini, transfusi darah menjadi obat yang dinilai manjur untuk penyakit thalasemia.

"Maka dari itu, dengan target Zero Thalasemia ini jadinya kita hanya merawat pasien yang ada dan harus dicegah untuk tidak menikah sesama penderita Thalasemia," pungkasnya.


Peringatan HKN di RSD Idaman. Foto - Sania

Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono turut hadir dalam kegiatan di RSD Idaman berpesan kepada para pasien thalasemia, agar tetap semangat dalam menjalani pengobatan.

"Jangan pesimis, harus tetap semangat. Karena pikiran yang down nanti tubuhnya malah jadi drop," katanya.

Diketahui, kegiatan HKN di RSD Idaman ini dihadiri sebanyak 58 pasien Thalasemia yang berasal dari Kalsel dan Kalteng (KalselTeng), berkolaborasi dengan Persatuan Ahli Teknologi Laboratoriun Medik Indonesia (PATELKI) DPW Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Pengabdian Masyarakat Jurusan Analisis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin (Polkessin). 

Sekadar tambahan, total biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk pasien Thalasemia yakni sekitar Rp 100 juta  per tahun. Adapun kategori penderitanya mulai dari balita hingga usia 18 tahun keatas. (san)