Pencarian

Tas Rajut 'Bhanjaruu Bags' Lolos Ekspor ke Singapura


Vivi Zubedi memperlihatkan tas rajut Bhanjaruu Bags buatan pengrajin Banjarbaru. Foto - Istimewa

MEDIAKITA.CO.ID - Keseriusan, kegigihan, dan ketelatenan Ketua TP PKK Banjarbaru, Vivi Mar'i Isa az-Zubedi atau yang akrab disapa Vivi Zubedi dalam menciptakan industri ekonomi kreatif (ekraf) baru berstandar internasional di Kota Banjarbaru, terbukti langsung membuahkan hasil. 

Tak menunggu lama, Bhanjaruu Bags, sebuah produk baru, tas rajut asli buatan pengrajin rajut Kota Banjarbaru, dinyatakan lolos ekspor ke negeri Merlion, Singapura. Vivi Zubedi pun mengungkapkan rasa syukurnya atas kabar gembira ini.

"InsyaaAllah, keberhasilan ini menjadi langkah besar kita untuk juga memperkenalkan Banjarbaru sebagai salah kota produksi rajutan ke level internasional," ungkap istri Wali Kota Banjarbaru, H. M. Aditya Mufti Ariffin, SH., MH ini.

Diketahui, sejak mengemban amanah sebagai Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Kota Banjarbaru pada akhir Februari lalu, Vivi Zubedi sangat concern dalam menggali dan mencari potensi besar yang bisa dikembangkan untuk Kota Banjarbaru. 

"Ketika awal masuk, saya melihat Banjarbaru tidak mempunyai kerajinan khas yang terkelola dengan baik. Bahkan, ketika saya minta data apa dan dimana saja titik-titik kerajinan khas di Kota Banjarbaru, Kita tidak punya data yang terstruktur," terang Vivi Zubedi. 

Dari situlah, ujar Vivi, Dia mendorong dinas terkait untuk bekerja lebih serius. Tidak sekadar seremonial atau peresmian-peresmian semata. Bersama dinas terkait, Vivi turun ke lapangan untuk jemput bola. Mencari dan menggali potensi yang bisa dikembangkan. 

"Alhamdulillah kita menemukan sejumlah warga yang memiliki keahlian. Salah satunya keahlian merajut," ujarnya. 



Sayangnya, sesal Vivi, selama ini pengrajin-pengrajin itu tidak terkelola dengan benar. Mereka bekerja sendiri-sendiri, menjual produk dengan berjuang sendiri, bahkan tidak memiliki 'tujuan' dalam merajut. 

"Mereka merajut, tapi tidak tahu arah produk yang ingin dituju. Mereka juga jalan sendiri-sendiri, sehingga tidak terbentuk ekosistem ekonomi syariah. Padahal mereka punya kemampuan besar," ungkap ibu tiga anak, pemilik brand besar busana muslimah VZ atau Vivi Zubedi itu. 

Dengan kemampuan sebagai seorang desainer yang karya dan dedikasinya sudah diakui secara internasional, juga seorang praktisi ekonomi kreatif, Vivi kemudian terinspirasi mengglobalkan potensi karya rajut yang ada supaya go international.

Vivi mengumpulkan para pengrajin yang selama ini bekerja sendiri-sendiri itu ke sebuah komunitas. Selanjutnya pengrajin-pengrajin tersebut diberinya penataran. Mulai pemilihan warna, hingga arah desain yang dibuat. 

"Untuk Bhanjaruu Bags ini, saya arahkan desainnya ke konsep Bohemian Style. Pangsanya bagus di level internasional," terangnya. 

Tak cukup sampai di situ. Untuk pembinaan berkelanjutan, Vivi bahkan membuka ruang konsultasi online 24 jam melalui WA Group yang dibuat khusus untuk para pengrajin berdiskusi. Vivi pula yang  merintis jalan agar produk yang dihasilkan bisa tembus ke pasar internasional. 

"Alhamdulillah, kerja sama yang baik itu mulai berbuah manis. Tas rajut Bhanjaruu Bags yang dihasilkan lolos untuk ekspor ke Singapura. Sebetulnya ada satu karya lagi, tapi nanti saja kita infokan lagi," lanjut Vivi Zubedi membuat penasaran. 

Dengan keberhasilan ini, Vivi berharap bisa membantu menaikkan perekonomian masyarakat pengrajin, terlebih di massa pandemi.

"Dan insyaaAllah, kita mampu mengglobalkan produk-produk lokal dengan penerapan ekosistem ekonomi syariah, bekerja bersama-sama. InsyaaAllah," tutupnya. (***)