Santri Pondok Pesantren Syekh Arsyad Al Banjari tengah melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Foto - Sairi
MEDIAKITA.CO.ID - Santri dan Santriwati Pondok Pesantren Syekh Arsyad Al Banjari yang ada di Desa Dalam Pagar, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar tetap semangat menuntut ilmu meskipun kelas mereka terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.
Kondisi ini sudah berlangsung selama empat hari, di mana saat hujan dengan intensitas tinggi kembali mengguyur kawasan tersebut sehingga membuat debit air kembali meninggi.
Salah satu Santri, Muhammad Biri mengaku tidak masalah belajar di dalam kelas yang masih terendam banjir. Meski diakuinya ada kendala saat belajar seperti kaki harus berendam di air.
“Kendala pasti ada kalau dibandingkan dengan kondisi normal. Bahkan ada sebagian kawan yang terserang kutu air,” ucap Biri, Selasa (23/2/21).
Sementara itu Kepala Pondok Pesantren Syekh Arsyad Al Banjari Ustadz Majhari mengatakan, pondok pesantren yang ia pimpin itu sudah terendam banjir sejak Desember lalu dan sempat surut. Namun karena hujan kembali turun dengan intensitas tinggi, pondok pesantren ini terendam lagi.
“Waktu banjir besar kemarin sempat kita liburkan kegiatan belajar mengajar. Dan ini kembali menggelar, meski air kembali meninggi,” katanya.
Ustadz Majhari juga menuturkan, pihaknya saat ini tidak meliburkan para santri dan santriwatinya dikarenakan sudah mendekati libur panjang ramadan.
“Kasihan para santri dan santriwati kalau kelamaan libur. Sebentar lagi kan juga libur ramadan," ucapnya.
Ustadz Majhari menambahkan, saat ini yang masih aktif melaksanakan kegiatan belajar mengajar hanya tingkatan tsanawiyah dan aliyah. Sedangkan untuk tingkat madrasah diliburkan.
"Karena masih anak-anak, takutnya kalau tidak diliburkan, anak-anak ini pasti suka bermain air, kita takut terjadi hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.
Ia juga berharap kepada pemerintah agar mencarikan solusi agar kawasan dekat pondok pesantren itu tidak lagi kebanjiran. Pasalnya, setiap tahunnya jika memasuki musim penghujan, kawasan ini selalu terendam banjir.
“Mungkin jalan di sini bisa ditinggikan oleh pemerintah,” harapnya. (Sai)