Pemuda di Banjarbaru Tusuk Pria karena Tersinggung Soal Pembayaran Tuak

Garis polisi yang membatasi area TKP secara dekat. Foto – Istimewa

MEDIAKITA.CO.ID – Cekcok soal pembayaran tuak berujung penusukan di Banjarbaru. Seorang pria berinisial M (57) menjadi korban penganiayaan oleh pelaku berinisial S (22) di rumah bedakan Jalan Karang Rejo, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Senin (6/10/2025) malam.
Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Losa melalui Kapolsek Liang Anggang, Kompol Imam Suryana, menjelaskan bahwa kejadian terjadi sekitar pukul 23.00 WITA. Saat itu, korban bersama istrinya sedang berada di rumah ketika pelaku tiba-tiba datang dengan menendang pintu dan memaksa masuk.
“Pelaku tersinggung karena temannya dianggap kurang membayar saat membeli tuak di tempat korban, sehingga terjadi adu mulut antara keduanya,” ujar Kompol Imam, Selasa (7/10/2025).

Tersangka penganiayaan sudah diamankan Polsek Liang Anggang. Foto – Humas Polres Banjarbaru untuk Mediakita.co.id
Dalam kondisi emosi, pelaku mengeluarkan senjata tajam dari pinggangnya dan langsung menusuk korban di perut sebelah kiri. Akibatnya, korban mengalami luka tusuk sepanjang 6 sentimeter dengan kedalaman 4 sentimeter.
“Luka tersebut masih mengenai dinding perut dan belum menembus organ vital,” tambahnya.
Mendengar teriakan istri korban, warga sekitar segera berdatangan sementara pelaku melarikan diri. Korban kemudian dilarikan ke RS Idaman Banjarbaru untuk mendapatkan perawatan medis.
Tak berselang lama, petugas Polsek Liang Anggang menerima laporan sekitar pukul 23.10 WITA dan langsung bergerak menuju lokasi. Berdasarkan informasi warga, pelaku diketahui berada di sebuah warung di Jalan Trikora, Kelurahan Kemuning, Banjarbaru Selatan.
“Tim segera bergerak dan berhasil mengamankan pelaku beserta barang bukti senjata tajam,” ungkap Kapolsek.
Pelaku kemudian dibawa ke Polsek Liang Anggang untuk diperiksa dan mengakui perbuatannya.
“Barang bukti yang kami amankan berupa sebilah belati sepanjang 23 sentimeter serta pakaian korban yang berlumuran darah,” tutup Kompol Imam.