Home » Perempuan Balangan Didorong Aktif Berperan dalam Pembangunan Daerah

Perempuan Balangan Didorong Aktif Berperan dalam Pembangunan Daerah

Penyampaian materi oleh narasumber terkait peningkatan kapasitas perempuan dalam pembangunan. Foto – Mc Balangan untuk Mediakita.co.id

MEDIAKITA.CO.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3A P2KB PMD) Kabupaten Balangan menggelar kegiatan peningkatan kapasitas perempuan dalam pembangunan Kabupaten Balangan di Aula Benteng Tundakan, Kantor Bupati Balangan, Paringin Selatan, Selasa (11/11/2025).

Kegiatan ini turut menghadirkan dua narasumber, yaitu Anggota DPRD Kabupaten Balangan, Nur Fariani, dan dosen Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Siti Mauliana Hairini.

Plt. Kepala DP3A P2KB PMD Kabupaten Balangan, Bejo Priyogo, menyampaikan kegiatan ini bertujuan meningkatkan wawasan dan kapasitas perempuan agar dapat berperan aktif dalam proses pembangunan daerah.

“Kegiatan ini penting bagi perempuan terkait kesetaraan gender. Dengan adanya wawasan tentang politik dan organisasi, diharapkan ke depan perempuan di Kabupaten Balangan bisa terlibat langsung dalam pembangunan,” sampainya.

Sementara itu, selaku narasumber Nur Fariani dalam paparannya mengajak para perempuan untuk lebih berani berpartisipasi di dunia politik, sesuai amanat peraturan yang menetapkan 30 persen keterlibatan perempuan dalam politik.

“Perempuan jangan hanya berdiam di rumah, tetapi ikut berpolitik. Setidaknya sesuai aturan, ada 30 persen keterlibatan perempuan. Saya berharap perempuan Balangan bisa maju dan berani tampil,” ujarnya.

Adapun narasumber kedua, Siti Mauliana Hairini, menekankan pentingnya keterlibatan perempuan dalam ruang-ruang perencanaan dan pengambilan kebijakan publik, seperti dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).

“Demokrasi liberatif menuntut perempuan hadir dalam perumusan kebijakan publik karena mereka juga pihak yang terdampak. Perempuan perlu memiliki literasi agar mampu memberikan pengaruh nyata terhadap kebijakan, bukan sekadar pelengkap, tetapi turut bersuara untuk kepentingan diri, keluarga, dan sesama perempuan,” jelasnya. (adv/rdn)