Emi Lasari Gelar Pelatihan Barista, Libatkan Penyandang Disabilitas dan Dorong UMKM Naik Kelas
Anggota DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari mencicipi kopi buatan penyandang disabilitas. Foto – Istimewa


MEDIAKITA.CO.ID – Upaya meningkatkan keterampilan masyarakat kembali dilakukan Anggota DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari SE, melalui pelatihan barista yang digelar selama tiga hari di sebuah kafe di Loktabat Utara, Selasa (25/11/2025). Pelatihan ini menyasar para pencari kerja, pelaku UMKM, dan secara khusus melibatkan 10 peserta dari kalangan disabilitas.
Sebagai anggota Komisi II DPRD Banjarbaru, Emi menegaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi bagian dari program peningkatan kapasitas masyarakat agar mampu membuka peluang usaha baru.
“Pelatihan ini kami gelar untuk membekali skill bagi pencari kerja dan UMKM yang sedang tumbuh,” ujarnya.
Emi menambahkan, Banjarbaru memiliki Perda Disabilitas yang menekankan kesetaraan akses. Karena itu, melibatkan peserta disabilitas dalam pelatihan dianggap penting untuk membuka ruang keterampilan dan kemandirian usaha.
“Banyak kawan-kawan disabilitas menghadapi hambatan saat melamar pekerjaan. Melalui pelatihan seperti ini, mereka bisa memiliki keahlian dan berpotensi membentuk UMKM baru,” jelasnya.
Terkait pengembangan UMKM, Emi mengungkapkan bahwa Banjarbaru memiliki sekitar 9.500 pelaku usaha. Banyak di antaranya masih menghadapi kendala dalam hal SDM, kreativitas produk, hingga dukungan permodalan.
“Kami terus mendorong peningkatan keterampilan agar UMKM mampu memodifikasi usaha mereka, misalnya menambah varian minuman kopi untuk mendukung produk makanan,” katanya.
Menurutnya, kolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM diperlukan agar pelaku usaha mendapatkan akses pelatihan, pembiayaan, dan peralatan yang memadai. Hal ini sekaligus menjadi strategi penting bagi Banjarbaru yang tidak memiliki sumber daya alam dan harus mengandalkan kualitas SDM.
Selain itu, Emi menegaskan bahwa pelibatan penyandang disabilitas menjadi bagian dari komitmen Banjarbaru sebagai kota inklusi.
“Antusiasme mereka tinggi. Kita hanya perlu membuka ruang dan informasi agar penyandang disabilitas bisa mengakses program pemerintah secara merata,” tutupnya.


