Pencarian

Pengelola Makam Sultan Suriansyah Menanti Perhatian Pemerintah

Area komplek makam Raja Banjar pertama. Foto - bl

MEDIAKITA.CO.ID - Mengabdi selama beberapa tahun, pengelola maupun pengawas wisata religi Makam Sultan Suriansyah merasa bahwa sampai saat ini belum mendapat perhatian khusus, terutama kejelasan perihal honorer dari Pemerintah Kota Banjarmasin.

Hal tersebut diungkapkan oleh Seksi Sejarah sekaligus Pengawas Makam Sultan Suriansyah, Zulkarnain (58), saat ditemui di area Makam Raja Banjar pertama itu, pada Rabu kemarin (6/1/21).

Menurut pria paruh baya itu, sejak ditetapkan sebagai cagar budaya, makam Raden Samudera di Jalan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara telah berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin.

“Selama ini instansi terkait cuma menunjuk dua orang seksi kebersihan dan satu orang keamanan untuk berhak menerima honor. Sementara kami pengawas dan pengelola terpaksa hanya bisa berharap dari insentif yang diberikan oleh pimpinan,” ucap Zulkarnain.

Tak muluk-muluk ungkap Zulkarnain, berapa pun nilai besaran insentif yang diserahkan, ia dan rekan-rekannya akan tetap menerimanya.

“Kami tidak akan mempermasalahkan nominal yang diberikan, yang penting ada bentuk perhatian dari instansi terkait. Apalagi, rata-rata dari kami sudah tidak bekerja, karena fisik yang sudah melemah,” sambungnya.

Zulkarnain juga mengaku, dalam melayani para peziarah, pihaknya tidak memungut iuran apapun termasuk parkir. Hal ini sesuai kesepakatan bersama pimpinan dan rekan pengelola makam yang lain.

“Jadi, kami di sini tidak memungut sepeser pun kepada peziarah, murni untuk melayani. Terkecuali dari mereka ada yang memberikan secara sukarela, itupun akan kami minta masukan langsung ke dalam kotak wakaf (amal) dan bukan diserahkan kepada kami (pengawas),” tegasnya.

Lebih jauh Zulkarnain mengungkapkan, kondisi atap di area Makam Sultan Suriansyah pun sudah mengalami kebocoran dibeberapa titik lantaran termakan usia. Sehingga ketika hujan turun menyebabkan rembes dan akhirnya mengganggu kenyamanan pengunjung yang datang.

“Kerusakan atap bocor ini sudah kami laporkan kepada Disbudpar Kota Banjarmasin, bersamaan dengan permintaan penambahan alat kebersihan yang masih belum memadai,” bebernya.

Di sisi lain, berdasarkan informasi yang diterima Zulkarnain, saat ini pihak Disbudpar Kota Banjarmasin sudah merencanakan perbaikan tersebut dengan tambahan pengerjaan pemeliharaan lain, yakni perbaikan halaman serta renovasi fisik bangunan museum yang terdapat di area makam.

“Informasi yang kami terima, pihak terkait (Disbudpar) sudah menyediakan dana khusus untuk perbaikan. Tapi sampai kini kami hanya bisa menunggu realisasi tersebut, semoga saja dalam waktu dekat memang benar-benar dikerjakan,” harapnya.

Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi ke dinas terkait dalam hal ini Disbudpar Kota Banjarmasin, Kamis (7/1/21), seorang petugas menyatakan bahwa pejabat yang berwenang untuk memberikan informasi sedang tidak berada di tempat. (bl)