Ilustrasi batu meteor. Foto - Pixabay
MEDIAKITA.CO.ID – Sebuah batu meteor dilaporkan jatuh di Dusun 5 Astomulyo, Desa Mulyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, Kamis (28/1/21) malam.
Meteor berukuran sekitar 25 centimeter dengan bobot berat 2 kilogram tersebut dikatakan oleh tim peneliti studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (ITERA), mengandung unsur logam serta hidrat yang dapat memicu oksidasi.
Melansir situs National Geographic, meteorit sendiri merupakan batuan luar angkasa yang jatuh ke permukaan bumi.
Batu meteor adalah batu dari ruang angkasa yang sedang terbakar di atmosfer. Sedangkan meteorit adalah meteor yang sampai ke muka bumi.
Tercatat puluhan ribu meteorit telah ditemukan di Bumi. Para ilmuwan membagi meteorit ke dalam tiga jenis utama, yakni berbatu, besi, dan besi berbatu. Dengan banyak sub-kelompok untuk masing-masing jenis tersebut.
Meteorit batu tersusun dari mineral yang mengandung silikat, bahan yang terbuat dari silikon dan oksigen. Beberapa juga mengandung logam, nikel, serta besi. Ada dua jenis utama meteorit berbatu yaitu kondrit dan akondrit. Kondrit sendiri diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yakni biasa dan karbon.
Dijelaskan bahwa kondrit biasa termasuk jenis meteorit berbatu yang paling umum. Sebanyak 86 persen dari semua meteorit yang jatuh ke Bumi merupakan kondrit biasa.
Kondrit sendiri terbentuk dari debu dan partikel kecil yang bersatu membentuk asteroid di tata surya awal, lebih dari 4,5 miliar tahun yang lalu. Karena terbentuk pada waktu yang sama dengan tata surya, kondrit merupakan bagian integral dari studi tentang asal-usul, usia, dan komposisi tata surya.
Sementara kondrit berkarbon diketahui jauh lebih jarang ketimbang kondrit biasa. Banyak dari astronom menilai kondrit karbon terbentuk jauh dari matahari, saat tata surya awal berkembang.
Sesuai dengan namanya, kondrit berkarbon mengandung unsur karbon, biasanya berupa senyawa organik seperti asam amino. Kondrit berkarbon juga sering mengandung air atau bahan yang dibentuk oleh adanya air.
Seperti kondrit biasa, kondrit berkarbon dapat diklasifikasikan secara lebih singkat berdasarkan komposisi mineralnya.
Semua kelompok kondrit berkarbon ditandai dengan kode dua atau tiga huruf yang dimulai dengan C. Kondrit berkarbon sering dinamai sesuai dengan spesimen pertama dari jenis yang ditemukan.
Sedangkan meteorit besi sebagian besar terbuat dari besi dan nikel. Mereka berasal dari inti asteroid dan menyumbang sekitar 5 persen meteorit di Bumi.
Meteorit besi adalah meteorit paling masif yang pernah ditemukan. Komposisi mineral mereka yang berat karena mengandung besi dan nikel seringkali memungkinkan mereka untuk tetap utuh saat jatuh ke bumi. Meteorit terbesar yang pernah ditemukan, meteorit Hoba Namibia adalah meteorit besi.
Adapun meteorit memiliki jumlah mineral silikat dan logam. Satu kelompok meteorit berbatu-besi, pallasites, mengandung kristal olivin kuning-hijau yang terbungkus logam mengkilap.
Para astronom berpendapat bahwa banyak pallasites adalah peninggalan dari batas mantel inti asteroid. Komposisi kimianya mirip dengan banyak meteorit besi, membuat para astronom berpikir mungkin mereka berasal dari berbagai bagian asteroid yang sama yang pecah saat bertabrakan dengan lapisan atmosfer bumi. (tim)