PGRI - Akkoer ajak seorang pendongeng, Kak Agus. Foto - Tim
MEDIAKITA.CO.ID - Aksi Kolaborasi PGRI dan KKG Kelas Kota Banjarbaru (AKKOER) kembali dilakukan dengan menyisir sekolah-sekolah yang terkena banjir. Kali ini kegiatan Akkoer dilaksanakan di MIS Al Wardiyah yang beralamat di Jalan Pelabuhan Gg Al Wardiyah, Murung Keraton Martapura, Kabupaten Banjar, pada Rabu (3/2/21) kemarin.
Aksi Akkoer kali ini berbentuk penyaluran bantuan berupa alat tulis sekolah bagi para siswa dan sembako bagi para guru. Selain itu dilakukan juga kegiatan Trauma Healing sebagai bentuk kepedulian untuk mengatasi masalah kecemasan dan trauma akibat banjir.
Kehadiran tim Akkoer disambut hangat oleh warga sekolah. Faisal Safitri, S.Pd.I, Kepala MIS Al Wardiyah mengaku senang dan terharu dengan kehadiran Tim Akkoer disekolah mereka.
"Kami berterima kasih atas kedatangan kawan-kawan dari PGRI dan KKG Kota Banjarbaru di sekolah ini. Beginilah keadaannya," kata Faisal Safitri sambil bercerita tentang banjir yang melanda sekolahnya.
Berdiri sejak tahun 1969 di bawah Yayasan KH. Abdul Hamid Husien, Faisal Safitri mengaku baru kali ini MIS AL Wardiyah mengalami kerusakan parah akibat banjir yang menggenangi sekolah. Sarana prasarana seperti meja, kursi, lemari buku dan buku pelajaran terendam air sejak 12 Januari lalu. Bangunan di lantai satu bahkan terendam baniir hingga satu meter lebih pada Jumat (15/1/21) lalu.
"Hampir tidak ada yang bisa diselamatkan," ucap Faisal kepada mediakita.co.id.
Sekolah yang berada di permukiman padat penduduk ini memiliki peserta didik sebanyak 213 orang. Sebagian besar siswa dan guru berasal dari Kelurahan Murung Keraton, Desa Murung Kenanga, Desa Jawa Laut, Desa Tunggul Irang, Desa Tungkaran, dan Desa Tanjung Rema. Seluruh wilayah tersebut terkena banjir sehingga banyak yang mengungsi keluar wilayah. Bahkan dari pantauan mediakita.co.id, saat kegiatan Akkoer berlangsung, kondisi halaman sekolah dan jalan menuju sekolah serta lingkungan warga sekitar masih tergenang air.
Ketua PGRI Kota Banjarbaru, Trihayat Ariwibowo yang terjun langsung dalam kegiatan mengaku prihatin dengan kondisi sekolah dan warga sekitar.
"Mudah-mudahan kedatangan kami dapat membantu meringankan beban para siswa dan guru di sini," harap Trihayat.
Kegiatan Akkoer kali ini diikuti 67 siswa dari kelas 1 dan 2. Mereka tampak senang dan gembira mengikuti kegiatan. Tepat pukul 10.00 WITA, kegiatan dimulai dengan doa dan sholawat bersama, kemudian dilanjutkan dengan menyanyi bersama dan menari gembira dipandu Tim Akkoer.
Kegiatan ini semakin menarik dengan adanya doorprize yang diberikan oleh Tim Akkoer. Bahkan sesi dongeng oleh Kak Agus mendapat antusias luar biasa dari para siswa dan guru yang hadir. Mereka mengaku baru kali ini ada kegiatan seperti ini disekolah mereka, bahkan salah satu siswa berceletuk "jangan jera, esok datang lagi," ucapnya diiringi riuh tepuk tangan dari teman-temannya yang lain. (tim)