Pencarian

Warga 'Semangat' Kekurangan Perahu Karet

Kekurangan Perahu Karet untuk Evakuasi Warga. Foto - hans

MEDIAKITA.CO.ID – Empat hari sudah, banjir merendam jalan utama Komplek Persada Permai Baru II, III dan IV, Jalan Griya Permata, Desa Semangat Dalam, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Banjir tersebut menggenangi jalan utama dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa, sehingga menyebabkan akses masyarakat terputus total.

Menurut Anggota Emergency TRC 333 Sabri, banjir sudah berlangsung sejak Selasa (12/1) lalu dan kondisi saat ini merupakan yang paling parah.

Pihaknya mengaku, saat ini hanya ada satu unit perahu karet milik pribadi salah satu relawan yang dipergunakan untuk membantu evakuasi warga.

“Kami terkendala perahu karet untuk menolong warga terutama para lansia yang minta dievakuasi, ataupun sekedar berbelanja memenuhi kebutuhan pokok,” jelasnya.

Parahnya lagi, lanjut Sabri, beberapa warga mengalami kelaparan karena stok bahan makanan sudah habis, namun tak bisa berbuat apa-apa akibat tingginya genangan air yang merendam kawasan tersebut.

“Pada malam hari ketika air pasang warga sudah tidak bisa lagi membeli makanan, karena takut ada ular jika memaksa berjalan di tengah genangan banjir,” ujar Sabri.

Seorang Warga Komplek Persada Permai Baru sedang menggendong buah hatinya. Foto - hans

Meski situasi mengkhawatirkan, warga setempat belum mendirikan dapur umum atau posko bencana, lantaran masih menunggu konfirmasi dari pihak terkait.

“Kalau untuk di Persada Permai Baru belum ada, cuma untuk di tingkat Kecamatan Semangat Dalam sudah ada. Nah, kemungkinan jadi satu di sana atau dibagi, kami masih menunggu konfirmasi,” ungkapnya.

Sabri menyampaikan, warga sudah mulai mengeluhkan stok bahan makanan yang hampir habis. Namun, baik Kepala Desa Semangat Dalam atau Bupati belum ada melakukan peninjauan langsung ke titik-titik banjir.

“Kebutuhan pokok ada beberapa yang sudah mengeluhkan, terutama untuk memenuhi konsumsi sehari-hari. Para pejabat belum ada terpantau melakukan peninjauan, apalagi menyalurkan bantuan,” kata Sabri.

Sementara itu, seorang lanjut usia (lansia) Samsuni mengeluhkan bahwa sangat sulit baginya untuk berjalan kaki di tengah genangan banjir seperti ini.

“Susah mau ke depan komplek, karena sudah tidak bisa lagi menggunakan motor, khawatir mogok apabila dipaksa,”ucap lelaki paruh baya tersebut.

Sekadar diketahui, terdapat 6 RT di Komplek Persada Permai Baru II, III dan IV dengan jumlah sekitar 500 unit rumah untuk setiap RT yang terdampak banjir. (hns)