
Peserta PKD memakaikan topi khas Suku Dayak bermahkotakan kepala burung Enggang kepada Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin. Foto - Dok. Mediakita.co.id
MEDIAKITA.CO.ID - Julukan Kota Heterogen alias Multi Etnis dirasa layak disematkan kepada Kota Banjarbaru. Pasalnya, di kota yang kini mengemban status sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan ini, sering digelar berbagai pertunjukan seni budaya yang melibatkan komunitas, sanggar, ataupun paguyuban.
Terbaru, Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar), menggelar Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) tahun 2023 di jantung Kota Banjarbaru, Lapangan Dr Murdjani.
Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin mengatakan bahwa sebagai kota yang heterogen, multi etnis, dan multi budaya, di Kota Banjarbaru tersimpan ribuan kreativitas yang bisa dikembangkan kedepannya. Event PKD ini menurutnya dapat memberikan angin segar bagi pelaku seni dan budaya di Banjarbaru.
"Banjarbaru kota yang sangat majemuk, banyak suku yang datang dan tinggal di Banjarbaru. Dengan majemuknya suku yang ada, tentunya majemuk juga bidang seni dan budaya, bisa berbaur menjadi satu dengan keanekaragaman yang ada," kata Aditya usai membuka PKD, Sabtu (9/9/23).

Penampilan Wayang Gong Banjar sebagai pembuka PKD tahun 2023. Foto - Dok. Mediakita.co.id
Orang nomor satu di Kota Banjarbaru ini menegaskan bahwa keanekaragaman tersebut menjadi cermin bahwa Banjarbaru adalah Indonesia mini. Ia berharap keanekaragaman ini harus terus bersama - sama dipertahankan, sebagai aset pemersatu warga seni, budaya, dan pariwisata.
"Pejuang, pecinta, pemerhati seni dan budaya harus terus melakukan pengembangan dengan berbagai event, seperti halnya event PKD yang hari ini resmi dibuka untuk sepekan kedepan," terangnya.
Selanjutnya, Aditya menyampaikan bahwa pemerintah kota sangat mendukung pengembangan budaya di Banjarbaru. Selain itu, ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh komunitas, sanggar, atau paguyuban yang terlibat dalam kegiatan PKD ini.
"Semoga momentum ini sebagai upaya pengembagan seni dan budaya. Selain itu memberikan hiburan bagi masyarakat dan memberikan pesan pelestarian seni budaya kepada masyarakat. Kedepan diharap masyarakat bisa lebih responsif terhadap pelestarian seni budaya di Banjarbaru," tuntasnya.

Kepala Disporabudpar Ahmad Yani Makkie mendampingi Wali Kota Aditya saat mengunjungi stand peserta PKD. Foto - Dok. Mediakita.co.id
Di tempat yang sama, Kepala Disporabudpar Kota Banjarbaru, Ahmad Yani Makkie mengatakan bahwa PKD ini adalah agenda tahunan yang masuk dalam Calendar of Event Banjarbaru.
Di tahun 2023 ini lanjut Yani Makkie, PKD dikemas dengan konsep yang berbeda. Jika tahun sebelumnya hanya berupa pawai budaya, maka tahun ini konsepnya lebih 'berisi' dengan dihadirkannya pameran budaya, workshop budaya, sampai pentas seni budaya dari masing-masing peserta PKD.
"Untuk pentas seni akan dilaksanakan setiap hari, dari sore sampai malam selama kegiatan berlangsung. Masing-masing paguyuban tampil bergantian setiap harinya," kata Yani Makkie.
Yani Makkie pun mengajak masyarakat untuk beramai-ramai menyaksikan PKD ini. Sebab menurutnya, PKD ini menarik untuk disaksikan, sembari menikmati aneka kuliner yang dijajakan di bazar UMKM PKD ini.
"Harapan kami melalui kegiatan pekan kebudayaan daerah ini, Kota Banjarbaru akan lebih dikenal lagi sebagai kota yang heterogen dengan beragam seni budayanya, kota yang peduli dan melestarikan seni budaya," pungkasnya.
Sekadar informasi, PKD ini digelar dari tanggal 9 sampai 17 September 2023. (tim)