Narwanto saat beraktivitas di alam bebas untuk penyembuhan. Foto - Istimewa
MEDIAKITA.CO.ID - Istilah anxiety disorder atau gangguan kecemasan, mungkin masih asing dan jarang terdengar di telinga Anda.
Secara umum, anxiety disorder merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, atau takut yang cukup kuat untuk mengganggu aktivitas sehari-hari. Bila tidak segera diatasi, maka berpotensi memburuk seiring berjalannya waktu.
Meski begitu, menurut salah satu pelaku atau penyintas Anxiety Disorder, Narwanto, cukup banyak cara yang bisa dilakukan untuk terus menjaga kestabilan kondisi fisik maupun mental agar gangguan kecemasan itu tidak kembali menyerang. Beberapa diantaranya seperti berjalan di alam bebas, mendaki gunung, hingga kemping (camping) di bukit maupun pantai.
"Ini menurut saya bisa menjadi pilihan sebagai salah satu terapi alam untuk penyembuhan gangguan kecemasan," kata Narwanto.
Narwanto menambahkan, walaupun tren penggunaan kata "healing" kini campur aduk dengan istilah aktivitas jalan-jalan keluar kota, namun tingkat kesadaran akan manfaat untuk mengambil waktu istirahat dari rutinitas dan menggantinya dengan aktivitas di alam bebas semakin tinggi.
Beberapa manfaat yang bisa didapatkan ketika menyatu dengan alam lanjutnya, seperti pikiran menjadi lebih relaks, berpikir positif, serta dapat menikmati keindahan alam. Hal terpenting lainnya sambung Narwanto, yakni meningkatnya rasa syukur kepada alam dan pencipta-Nya.
"Merasa bahwa kita sebenarnya hanya makhluk kecil, begitu lemah ketika berada di tengah-tengah luasnya belantara hutan, tingginya puncak gunung atau perbukitan dapat meningkatkan kesadaran dan penerimaan diri, bahwa kelemahan, ketakutan, kecemasan adalah bagian dari diri kita yang tidak terpisahkan," ungkap Owner Rumah Pengarang ini.
Bagi penyintas atau survivor Anxiety Disorder seperti dirinya, beraktivitas di alam bebas dapat menjadi sarana validasi untuk mengetahui, apakah selama ini rasa takut atau cemas yang muncul akibat over thinking benar terjadi?
"Kita tidak perlu melawan, melainkan penerimaan. Lalu ambil jalan pembuktian. Sehingga, akan memicu munculnya rasa percaya diri kembali, lambat laun akan lebih mudah dan terkendali," tuntasnya. (tim)