Amalia Wahyuni saat diwawancarai awak media ihwal video klarifikasi Kadisdikbud Kalsel. Foto - Putra
MEDIAKITA.CO.ID - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhammadun, akhirnya muncul ke publik dan mengklarifikasi persoalan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Di dalam sebuah tayangan video YouTube Kompas TV Banjarmasin pada Selasa (11/9/24), Muhammadun mengakui kesalahannya karena telah merokok di Ballroom Hotel, yang kemudian direspons langsung oleh Amalia Wahyuni.
Amalia Wahyuni, seorang guru honorer SMK yang terlibat konflik dengan Madun --sapaan akrab Kadisdikbud Kalsel-- mengaku sudah menonton video klarifikasi tersebut.
Namun menurutnya, ada hal yang janggal dari apa yang telah disampaikan oleh Madun di dalam video klarifikasi itu.
“Alhamdulillah dia sudah mengakui bahwa dirinya sudah merokok di dalam ruangan, lalu ia meminta maaf, saya sebagai manusia punya sisi baik dan buruk, dan saya berlapang dada untuk memaafkan dia, apalagi dia mengatakan bahwa saya dan dia seperti bapak dan anak, baik saya bisa terima,” ungkap Amalia, Rabu (11/9/24).
Di dalam video tersebut lanjut Amalia, Madun meminta maaf, namun terdapat kata “tapi”, sehingga hal ini membuat Amalia berpikir bahwa Madun masih melakukan pembelaan diri.
"Beliau meminta maaf tapi ada kata "tapi"? Tapinya itu adalah berjarak 6-7 meter itu yang saya tangkap beliau masih melakukan pembelaan diri," ungkapnya.
Masih dalam video klarifikasi itu, Madun juga mengatakan bahwa Amalia lah yang menginterupsi bahkan berbalik memarahi dan memviralkan dirinya di media sosial.
“Saya bukan menginterupsi, sebenarnya saya mengangkat tangan itu cuma memberi tahu beliau kalau saya tidak tahan mencium asap rokok. Kemudian memarahi, saya tidak ada memarahi, saya berbalik badan ketika saya disuruh beliau keluar kalau tidak tahan mencium asap rokok," jelas dia.
Klarifikasi Madun, ia memang merokok namun mengaku tidak menggunakan kata mengusir. Amalia pun beranalogi, seandainya saja Madun tidak menyalakan rokok lagi, mungkin saja dirinya tidak akan mengangkat tangan.
"Dan tidak mungkin saya keluar kalau tidak ada perintah, saya jujur panitia pun tidak ada menyuruh pulang, tetapi kepala sekolah yang menyuruh pulang," tegas dia.
Madun juga mengklarifikasi bahwa dirinya membawa rokok, kemudian dilipat dan minta asbak untuk mematikan rokok.
Amalia pun berpendapat, seandainya di atas mimbar Madun sudah mematikan rokok dan berhenti merokok, mungkin saja dirinya tidak akan mengangkat tangan.
"Kemudian beliau berkata dia yang menegur bukan saya yang menegur dia, sudah jelas saya menegur, kalau tidak ditegur dari awal beliau masuk sampai memberikan materi nanti akan terus terusan sambung puting (merokok, red) seperti itu," jelasnya lagi.
Lebih lanjut Amalia menyampaikan dalam video klarifikasi itu, Madun juga mengatakan tidak akan memberhentikan Amalia, karena Amalia dari guru sekolah swasta.
“Nah ini tanda tanya besar bagi saya, berarti kalau saya di sekolah negeri apakah beliau akan memberhentikan saya,” katanya.
Terkait menggunakan sandal jepit, Madun beralasan karena ia mengalami saraf terjepit. Menanggapi hal ini, Amalia menyarankan Madun lebih baik fokus beristirahat.
“Semoga bapak cepat sembuh, dan ini meyakinkan saya bahwa bapak lebih baik fokus ke kesehatan bapak saja, masih banyak orang yang sehat, dan bisa menggantikan tugas bapak saat ini sebagai Kadisdikbud Kalsel,” tegasnya.
Disamping itu, Amalia mengungkapkan bahwa meskipun sampai saat ini dirinya masih di rumahkan, namun dia masih menjalankan tugasnya sebagai guru, jika guru tidak bisa hadir, harus titip tugas di piket.
“Jadi siswa tidak ada jam kosong, saya tidak akan lupa kewajiban saya sebagai guru, jadi sampai saat ini saya masih diistirahatkan sampai waktu yang ditentukan, sampai kapan saya belum tahu,” tuturnya.
Terakhir Amalia Wahyuni menegaskan akan tetap mengawal pencopotan Muhammadun sebagai Kadisdikbud Kalsel, jika sampai Pemeritah Provinsi dalam hal ini Gubernur Kalsel juga tidak bertindak memberhentikan Muhammadun. (Ptr)