Pencarian

Angkutan Feeder Trans Intan Banjar Mulai Beroperasi, Gratis Layani Dua Trayek Ini


Angkutan Feeder Trans Intan Banjar Mulai Beroperasi, Gratis Layani Dua Trayek Ini. Foto -- Raden

MEDIAKITA.CO.ID - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banjar mulai mengoperasikan 19 unit Angkutan Feeder. Menggandeng para sopir angkutan perkotaan (Angkot), angkutan yang diberi nama Trans Intan Banjar ini melayani masyarakat khususnya para pelajar di dua trayek. 

Kepala Dishub Banjar, I Gusti Nyoman Yudiana mengatakan, dua trayek tersebut yakni  jalur Terminal Pasar Martapura menuju Desa Bincau, Kecamatan Martapura, dan Jalur Terminal Angkutan Pasar Martapura menuju Darul Hijrah di Desa Cindai Alus.

"Namun 2 (dua) trayek yang sudah jalan selama 3 hari mulai dari tanggal 16 Desember ini masih dalam tahap uji coba, untuk menentukan rute yang paling sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ucap Nyoman, Rabu (18/12/2024).

Nyoman menambahkan, untuk menjamin keselamatan masyarakat atau penumpang, pihaknya telah melakukan uji kelayakan kendaraan (KIR) terhadap 19 unit angkot yang digunakan untuk angkutan feeder ini. 

"Kami menyediakan insentif kepada para sopir sebesar Rp1,7 juta per satu bulan, dan sistem sewa kendaraan sebesar Rp150 ribu per satu hari yang digunakan sebagai angkutan gratis," ungkapnya. 

Namun disisi lain beber Nyoman, program Angkutan Feeder Trans Intan Banjar ini masih bersifat sementara, sembari mempersiapkan angkutan feeder dengan kualitas yang lebih baik.

“Dalam waktu 4 hingga 5 bulan, kami akan mengganti kendaraan dengan standar yang lebih bagus dan baru, seperti yang ada di Banjarbaru, bahkan bisa lebih baik,” terangnya.

Ia juga mengimbau, para sopir angkot yang tergabung dalam program ini untuk membentuk koperasi. Harapannya, koperasi ini dapat membantu para sopir merencanakan biaya operasional, termasuk cicilan kendaraan dengan pihak lembaga keuangan.

“Nanti mereka bisa bernegosiasi dengan lembaga keuangan terkait sistemnya. Kami hanya membimbing, tidak ikut mencampuri keputusan. Targetnya, pada tahun 2025 akan tersedia 14 kendaraan dengan standar yang lebih baik,” tuturnya.

Nyoman menambahkan, ke depannya akan ada sekitar 80 hingga 100 sopir angkot yang bergabung dalam program ini. Namun, karena hanya tersedia 14 kendaraan, tidak semua sopir akan dapat beroperasi secara bersamaan.

"Nanti mungkin akan ada sistem shift, entah harian atau berganti hari, sesuai kesepakatan mereka. Pendapatan mereka nantinya dihitung berdasarkan biaya per kilometer yang dibayarkan pemerintah kepada koperasi,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu sopir angkutan feeder, Saifuddin mengaku selama 3 hari terakhir beroperasi, angkutan feeder ini masih sepi penumpang. 

"Mungkin karena mereka masih banyak yang belum mengetahui bahwa ada angkutan feeder gratis, jadi dalam beberapa hari ini tidak ramai yang menaiki," tutupnya. (rdn/adv)