
Ilustrasi pelajaran coding. Foto - Pixabay
MEDIAKITA.CO.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar menyatakan kesiapan mendukung program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam menerapkan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Sekretaris Disdik Banjar, Tisnohadi Harimurti, mengatakan kebijakan ini sejalan dengan arahan Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti yang menekankan pembelajaran berbasis kompetensi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
“Tujuan program ini adalah membentuk peserta didik yang mampu berpikir logis, analitis, dan solutif. Tidak sekadar menghafal, tetapi memahami dan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata,” ujar Tisnohadi, Jumat (4/7/2025).
Menurutnya, selain melatih pola pikir kritis, pembelajaran coding dan AI juga bertujuan mempersiapkan siswa menghadapi perkembangan teknologi. Siswa diharapkan mampu memanfaatkan teknologi secara produktif sekaligus memahami etika penggunaannya.
“Anak-anak perlu dibekali pemahaman penggunaan teknologi yang bertanggung jawab, termasuk kesadaran terhadap aturan seperti Undang-Undang ITE,” tambahnya.
Untuk mendukung program ini, Kemendikbudristek telah menyiapkan fasilitator dan instruktur pusat sejak Mei–Juni 2025. Pelatihan guru dilaksanakan melalui skema In-On-In, meliputi:
1. Tahap Pembekalan Materi (40 jam pelajaran),
2. Implementasi di Sekolah (120 jam pelajaran selama 2,5 bulan),
3. Evaluasi dan Berbagi Praktik Baik.
Pembiayaan pelatihan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dengan alokasi anggaran yang telah disesuaikan melalui koordinasi antara Disdik dan sekolah.
Tisnohadi menambahkan, kesiapan infrastruktur seperti jaringan internet, komputer, dan laptop juga menjadi faktor penunjang. Perangkat seperti Chromebook dari program sebelumnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran.
“Bagi sekolah yang masih terbatas perangkatnya, penggunaan bisa dilakukan bergiliran. Kami berupaya memenuhi kebutuhan semaksimal mungkin,” jelasnya.
Pelatihan guru rencananya akan dilaksanakan oleh Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK), meski jadwal pastinya masih menunggu kepastian dari Kemendikbudristek.
“Tahun 2025 fokus pada penyiapan guru dan infrastruktur. Jika semua siap, tahun 2026 program coding dan AI akan diterapkan secara menyeluruh,” pungkasnya. (rdn/adv)