
Ilustrasi awal mula terjadinya kasus pelecehan seksual. Foto - Pexels
MEDIAKITA.CO.ID - Tiga orang anak laki-laki di bawah umur, diduga menjadi korban pelecehan seksual (sodomi) yang dilakukan oleh seorang oknum guru mengaji di Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar berinisial MA (24).
Saat dikonfirmasi, Kapolres Banjar melalui Kasi Humas Polres Banjar, AKP Suwarji membenarkan kasus pelecehan seksual tersebut.
Ia menjelaskan bahwa kasus pelecehan seksual ini terjadi di sebuah rumah di Komplek Bumi Wahyu Utama, Desa Tatah Belayung Baru, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar pada Selasa (29/8/23) lalu sekitar pukul 23.00 WITA.
"Pelapor dalam kasus ini adalah A, seorang wanita berusia 38 tahun dan merupakan warga setempat," terang Suwarji.
Pelapor A kata Suwarji, merasa khawatir anaknya turut menjadi korban aksi bejat guru ngaji itu, mengingat sang anak juga belajar mengaji dengan MA (terlapor).
"Dari informasi yang kami terima, pelapor pertama kali mendapatkan informasi tentang tindak pidana (pencabulan) tersebut dari para tetangga komplek," ungkapnya.

Tersangka pencabulan anak di bawah umur, MA diamankan pihak kepolisian. Foto - Humas Polres Banjar
Kasus tersebut ujar Suwarji, saat ini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan oleh unit Reskrim Polsek Kertak Hanyar sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak yang telah diubah dengan UU Nomor 17 Tahun 2016.
Adapun barang bukti yang telah ditemukan dalam kasus ini adalah satu lembar celana sarung warna hijau dan satu lembar celana dalam warna abu-abu.
"Pihak berwenang berkomitmen untuk menjalankan proses hukum dengan tegas guna memastikan keadilan bagi korban dan menjaga keamanan anak-anak. Kasus ini menjadi peringatan penting tentang pentingnya melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan dan pelecehan. Orang tua harus sering memantau kegiatan anak," tuntasnya.
Sementara itu, AN, salah satu orang tua korban mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui kasus pelecehan seksual ini setelah MA diamankan oleh polisi.
“Setelah ada kabar bahwa pelaku MA ditangkap oleh pihak berwajib, saya pun langsung menanyai anak saya yang merupakan murid ngaji MA,” ujar AN saat dihubungi, Selasa (5/9/23).
Setelah melakukan pendekatan dan melontarkan beberapa pertanyaan, AN terkejut dengan jawaban sang anak yang mengaku telah dilecehkan secara seksual oleh MA. AN pun hanya bisa pasrah setelah mendengar jawaban itu.
“Anak saya memang menjadi salah satu korban kebejatan si MA ini. Saya sempat syok dengan apa yang terjadi pada anak saya setelah menedengar cerita dari anak saya," ungkapnya. (isr)