Pencarian

Belasan Siswa SD di Banjarmasin Putus Sekolah, Disdik Masih Telusuri Penyebabnya


Ilustrasi. Belasan pelajar SD di Banjarmasin dilaporkan putus sekolah. Foto - Dok.Mediakita.co.id

MEDIAKITA.CO.ID – Belasan siswa sekolah dasar (SD) di Kota Banjarmasin dilaporkan terpaksa putus sekolah akibat alasan yang hingga kini belum diketahui secara pasti. Mereka disebutkan berhenti mengenyam bangku pendidikan sejak tahun ajaran 2020/2021.

Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Pendidikan pun tak menampik kabar tersebut. Saat dikonfirmasi, Pelaksana tugas (Plt) Kadisdik Banjarmasin, Nuryadi, S.Pd., MA., menyatakan total ada 14 pelajar SD yang memilih berhenti sekolah.

Jumlah itu tersebar pada 5 kecamatan dengan satuan pendidikan negeri hingga swasta. Rinciannya, terbanyak di Banjarmasin Selatan dengan 8 orang pelajar yang putus sekolah. Kemudian, dibayangi Banjarmasin Utara 4 siswa, serta 2 pelajar dari Banjarmasin Timur.

“Untuk SD angka putus sekolah mencapai 14. Itu data riil yang kita punya,” ungkapnya ditemui di ruang kerjanya, Senin (21/3/22).

Meski begitu, Nuryadi mengklaim angka tersebut masih terbilang rendah dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Selatan. Lebih-lebih lagi, ia menegaskan bahwa angka putus sekolah pada tingkat sekolah menengah pertama alias SMP di Banjarmasin nihil.


Plt Kadisdik Banjarmasin, Nuryadi, S.Pd., MA. Foto - Hans

Sejauh ini, Dinas Pendidikan Banjarmasin sendiri mengakui akan terus mengejar dan melakukan pendalaman terkait faktor utama yang mendasari keputusan belasan pelajar tersebut untuk menyudahi pendidikannya.

“Kita belum mendapat secara pasti faktor pendorong, ini kita masih kejar,” lanjut Nuryadi.

Dirinya menambahkan, apabila 14 siswa tersebut masih dalam tergolong dalam usia sekolah, secara otomatis mereka bisa langsung didaftarkan kembali dan menjadi peserta ujian sekolah. Sebab, tuturnya, proses pendaftaran untuk kegiatan belajar pada tahun ini sedikit lebih mudah.

“Asal mereka mau untuk melanjutkan sekolahnya,” terangnya.

Lebih jauh, Nuryadi menguraikan, selama ini pemerintah terus memberikan beragam stimulus bagi para pelajar, terutama pada tingkat SD. Ia pun memastikan untuk menempuh pendidikan wajib selama 6 tahun, setiap siswa tak bakal mengeluarkan biaya sepeser pun alias gratis karena ditanggung oleh APBN.

“Dari data kita, pelajar usia SD menerima bantuan Rp 950 ribu per tahun dengan dana BOS. Belum lagi organisasi di luar pemerintah yang memberikan bantuan juga,” tuntasnya. (hns)