
Sekelompok bocah cilik ikut membantu memadamkan Karhutla di kawasan Pembataan Landasan Ulin Selatan.
MEDIAKITA.CO.ID - Sekelompok bocah cilik (Bocil) berusia sekitar 8 tahunan, nampak siaga. Di tangan masing-masing, beberapa batang ranting pohon yang masih berdaun di bagian ujungnya, siap mereka gunakan sebagai 'senjata' untuk menaklukkan kobaran api yang melahap lahan di kawasan Landasan Ulin Selatan, Banjarbaru.
Mereka ialah Khairi, Daffa, dan kawan-kawan. Tanpa takut dan tanpa komando khusus, mereka beriringan memukul-mukulkan batang ranting berdaun itu ke titik-titik api yang sedang menyala, tak menghiraukan panas terik matahari dan hawa panas api yang membakar lahan kala itu. Mereka justru bersemangat.
Pemandangan seperti ini cukup langka ditemukan. Jika anak-anak seusia mereka cenderung lebih banyak bermain gawai, maka aktivitas Khairi dan kawan-kawannya ini jelas terasa lebih berbeda.

Beberapa orang di antara bocil ini bercita-cita ingin menjadi petugas pemadam kebakaran.
Salah satu bocil, Khairi (7) mengaku tak takut dengan kobaran api yang membakar hutan dan lahan di hadapannya. Bersama teman-temannya, Khairi kerap ikut berjuang memadamkan Karhutla di kawasan Landasan Ulin Selatan.
"Mengikuti panggilan hati," kata Khairi polos.
Cukup mengejutkan, ternyata Khairi pernah nyaris terkurung kobaran api saat mencoba memadamkan karhutla yang terjadi dekat tempat tinggalnya.
"Cita-cita nantinya mau jadi pemadam (kebakaran)," ungkapnya.
Sama seperti Khairi, Daffa (8) juga mengaku tak takut dengan kobaran api Karhutla. Sebab saat beraksi, Ia dan teman-temannya didampingi oleh beberapa orang dewasa, termasuk anggota pemadam kebakaran dan Babinsa setempat.
"Ada orang tuha (tua, red) melihati, jadi tidak apa-apa. Cita-cita mau jadi pemadam kebakaran," katanya.