Pencarian

BPJN Kalsel Janji Ganti Utilitas Jembatan Sei Alalak


Selain telah melaporkan ke polisi, BPJN Kalsel berjanji akan mengganti jaringan utilitas 'Jembatan Basit' pekan depan. Foto - Hans

MEDIAKITA.CO.ID – Tak kurang dari tiga pekan terakhir, kondisi Jembatan Sungai Alalak gelap gulita. Padamnya penerangan pada jembatan sepanjang 850 meter itu akibat jaringan utilitas electrical mechanical diduga dicuri oknum tak bertanggung jawab.

Tak hanya membahayakan para pengendara yang melintas pada malam hari, hilangnya jaringan utilitas itu juga diklaim menimbulkan kerugian materiil hingga Rp 131 juta.

Lantaran bukan tergolong sebagai kerusakan, pihak kontraktor pun disebut tak memiliki kewajiban untuk melakukan perbaikan maupun penggantian. Meski begitu, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel menyatakan sudah melayangkan laporan tindak dugaan pencurian tersebut ke Polda Kalsel. Laporan tersebut diserahkan melalui Ditreskrimum, pada pekan lalu.

“Kita sudah buat laporan, ini masih berjalan karena ada beberapa berkas yang harus dilengkapi,” ucap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.5 Provinsi Kalsel, Andika Mulrosha kepada Jurnalis Mediakita.co.id, Selasa (15/2/22).

Andika menambahkan, pasca rampung pengerjaan, tanggung jawab pemeliharaan Jembatan Sei Alalak atau yang lebih dikenal luas ‘Jembatan Basit’ masih berada diranah BPJN Kalsel.

Karena itu selain menyodorkan laporan ke aparat kepolisian, pihaknya juga berjanji segera melakukan penggantian terhadap unit maupun jaringan utilitas yang hilang. Hanya saja, kini peralatan yang dipesan masih dalam proses pengiriman.

Ia menambahkan, jaringan utilitas untuk menyalurkan listrik di Jembatan Sei Alalak itu memang disiapkan khusus. Selain peruntukkan penerangan jalan umum, jaringan tersebut juga mendistribusikan daya ke lampu hias yang terpasang di seputaran jembatan.

“Target kita, kalau alat sudah datang dan kontraktor siap, paling tidak minggu depan sudah diganti. Mohon bersabar sedikit untuk masyarakat,” imbuhnya.

Nantinya, setelah terpasang jaringan utilitas yang baru, ia berharap masyarakat dapat menjaga segala fasilitas umum demi kenyamanan bersama.

“Semoga kejadian serupa tak lagi berulang,” tutupnya.

Untuk diketahui, Jembatan Sei Alalak menjadi penghubung antara Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Tengah. Salah satu ikon baru tersebut diresmikan langsung Presiden Joko Widodo, pada 21 Oktober 2021 lalu.

Akses penghubung itu disebut-sebut menjadi jembatan pertama di Nusantara yang mengusung konsep cable stayed. Pembangunannya sendiri memakan waktu sekitar 2 tahun dan menyedot anggaran yang bersumber dari surat berharga syariah negara (SBSN) hingga Rp 278 miliar. (hns)