
Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor menjajaki kerja sama ekowisata dengan pengusaha Mesir. Foto - Istimewa
MEDIAKITA.CO.ID – Ecotourism atau ekowisata kini menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menggali berbagai sumber daya atau potensi yang ada di Bumi Antasari. Baik itu kekayaan alam, kekhasan flora dan fauna, hingga kultur serta budaya masyarakat setempat.
Bahkan, baru-baru ini Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Sahbirin Noor menjajaki kerja sama ekowisata dengan pengusaha asal Mesir.
Menurutnya, ekowisata banyak memberikan dampak positif. Selain pengembangan pariwisata berwawasan lingkungan dan berbasis komunitas, program tersebut juga sekaligus dapat mendorong tumbuhnya potensi-potensi ekonomi baru. Terutama lewat produk-produk UMKM, maupun sektor industri lain yang mengedepankan identitas budaya Banjar.
Dirinya menjelaskan, Kalsel merupakan wilayah ramah investasi karena kerukunan yang kokoh di tengah kemajemukan masyarakat. Ia menegaskan, salah satu kekuatan dan potensi terbesar Kalsel adalah budaya lokal khas dan mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan.
"Meski demikian, adaptasi ini tidak lantas menghilangkan identitas kultural yang dimiliki. kekuatan budaya Kalsel ini, juga ikut memperkokoh dan memperkaya khazanah kemajemukan bangsa Indonesia sudah dikenal dunia internasional," tuturnya saat menerima kunjungan Wakil Kepala Perwakilan Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Muhammad Aji Surya beserta pengusaha asal Mesir.
Paman Birin menekankan, sesuai visi dalam mewujudkan Kalsel maju, saat ini Pemprov gencar menggali potensi-potensi daerah baru. Seperti diketahui, Kalsel memiliki kekayaan sumber daya mineral, khususnya batu bara.
"Kesempatan ini dapat kita manfaatkan bersama untuk saling belajar terkait kebudayaan masing-masing negara, serta melihat jauh ke depan, dengan membangun jembatan kerja sama," ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya juga menyebut Kalsel kini tengah dipersiapkan sebagai gerbang sekaligus provinsi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan menyediakan lahan pertanian sebesar 300.000 hektar.
"Kami saat ini sedang bersiap, karena pada saatnya nanti, berbagai wilayah di Kalimantan akan menjadi tujuan banyak para pendatang, baik dari dalam negeri maupun luar negeri," pungkasnya. (tim)