Dewa Pahuluan Dideklarasikan Menjadi Nama Panggung Bundar MGR, Sejarah Organisasi Bakal Ditulis Menggunakan Dua Bahasa.
MEDIAKITA.CO.ID - Panggung bundar Minggu Raya (MGR) dideklarasikan berganti nama menjadi Panggung Dewa Pahuluan sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah berdirinya organisasi tersebut di Kota Banjarbaru.
Deklarasi ini disampaikan dalam peringatan Hari Jadi ke-47 MGR di kediaman tokoh senior MGR, Oom Abul, di Jalan RP Soeparto Mentaos, Senin (14/7/2025) malam.
"Penamaan ulang ini dimaksudkan agar jejak perjuangan tokoh-tokoh awal MGR tetap hidup dan dikenal generasi baru," ujar Bang Qomal, sapaan akrabnya.
Menurut Qomal, MGR lahir pada era yang dikenal sebagai masa Dewa Pahuluan. Sejak berdiri, organisasi ini telah menjadi wadah beragam aktivitas warga, mulai dari olahraga, seni, kegiatan sosial, hingga kepedulian lingkungan.
"Usia MGR yang mencapai 47 tahun membuktikan eksistensi dan kontribusinya bagi perkembangan sosial-budaya Banjarbaru. Bahkan, MGR lebih tua dari kota ini sendiri yang baru berusia 26 tahun," jelasnya.

Ia menekankan, selama hampir lima dekade, MGR berperan sebagai penggerak kolaborasi warga. "MGR bukan sekadar komunitas, tapi bagian dari denyut nadi kehidupan sosial Banjarbaru," tambahnya.
Perayaan hari jadi kali ini juga diisi diskusi santai bersama sejumlah tokoh MGR, termasuk rencana revitalisasi area pecaturan—lokasi berkumpulnya pecatur lokal.
"Lokasi ini diharapkan dapat dihidupkan kembali sebagai ruang interaksi komunitas berbasis olahraga rekreatif," ungkapnya.
MGR juga berencana mendokumentasikan sejarah organisasi dalam dua bahasa: Indonesia dan Bahasa Prokem Banjarbaru.
"Langkah ini bertujuan menjembatani sejarah organisasi dengan generasi muda yang lekat dengan budaya populer lokal," tuturnya.
Qomal berharap peringatan hari jadi MGR tidak sekadar rutinitas, tapi momentum penguatan kaderisasi dan pewarisan semangat kolektif. (rdn)