Pencarian

Diduga Depresi Hadapi Tekanan Berat di Sekolah, Seorang Pelajar SMA Akhiri Hidup


Proses evakuasi jasad korban ke rumah sakit. Foto - Humas Polres Banjarbaru untuk mediakita.co.id

MEDIAKITA.CO.ID - Warga Banjarbaru kembali dikejutkan oleh kasus dugaan bunuh diri. Seorang remaja perempuan berusia 16 tahun ditemukan meninggal dunia di rumahnya di sebuah kompleks di kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 17.53 WITA.

Korban diketahui berinisial IQ, seorang pelajar di salah satu SMA di Banjarbaru. Jenazahnya pertama kali ditemukan oleh ibunya, Sutrawaty (52), dalam kondisi tergantung di dapur rumah.

Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda, melalui Kasi Humas Ipda Kardi Gunardi menerangkan berdasarkan keterangan saksi, ibu korban baru pulang dari dokter gigi sekitar pukul 17.30 WITA dan mendapati rumah dalam keadaan terkunci dari dalam. 

Setelah memanggil korban namun tidak mendapat respons, ia memutuskan untuk mendobrak pintu. Saat mencari korban, betapa terkejutnya dia saat menemukan putrinya dalam keadaan tergantung dengan seutas tali di dapur.

Mendapati anaknya dengan posisi tergantung, ibu korban yang panik langsung meminta bantuan kepada seorang mahasiswa, Hamdan (23). 

"Keduanya kemudian menurunkan
korban dan segera meminta pertolongan warga untuk menghubungi ambulans," ujar Ipda Kardi. 

Saat diperiksa oleh warga, korban
dinyatakan telah meninggal dunia. Kejadian ini pun langsung dilaporkan ke pihak kepolisian. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan bukti yang ditemukan terang Ipda Kardi, korban diketahui telah mengalami gangguan kesehatan mental selama dua tahun terakhir. Ia rutin menjalani perawatan di rumah sakit jiwa. 

Hal tersebut diperkuat dengan ditemukannya handphone milik korban berisi sebuah percakapan WhatsApp, antara korban dengan temannya yang menunjukkan bahwa korban mengalami gangguan mental (depresi). 

"Korban juga tengah menghadapi tekanan berat di sekolah. Ia merupakan panitia dalam kegiatan perayaan ulang tahun sekolah dan baru saja mengalami konflik dengan seniornya saat pertandingan futsal beberapa hari sebelumnya," ungkap Kardi. 

Kardi melanjutkan, menurut salah satu saksi, KG (16), seorang pelajar di SMA yang sama dengan korban, korban terlihat tertekan setelah insiden tersebut. 

"Dari hasil olah TKP,  pemeriksaan saksi, dan visum dokter di RS Idaman Banjarbaru, pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini adalah bunuh diri dan tidak ditemukan indikasi tindak pidana. Jenazah korban telah dimandikan dan dikafani sebelum dibawa keluarganya untuk dimakamkan di Kandangan," tuntasnya. (HmsPolresBjb/slm) 

Disclaimer : Konten berita ini mengandung isu sensitif. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, silakan hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.