Pencarian

Dinas Pendidikan Hanya Beri Teguran ke SMK Selenggarakan Perpisahan Kontroversial

Tangkapan layar video saat penampilan DJ di SMKN 1 Tapin Selatan yang tersebar luas di media sosial. 

MEDIAKITA.CO.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Selatan memberikan sanksi berupa teguran, kepada SMKN 1 Tapin Selatan yang menggelar perpisahan kontroversial dengan mendatangkan Disk Jockey (DJ) serta melakukan aksi saweran.

Kepala Disdikbud Kalsel melalui Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK, Abdurrahman mengatakan pihaknya sudah memanggil pihak SMKN 1 Tapin Selatan pada Senin (26/5/2025) lalu. 

"Saat itu hadir peserta didik, Plt. Kepala Bidang SMK, dan Kepala SMKN 1 Tapsel. Mereka mengakui kesalahan dan telah menyampaikan permintaan maaf,” ujar Abdurrahman, Selasa (10/6/2025).


Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK Disdikbud Kalsel, Abdurrahman. Foto - Raden

Ia menegaskan bahwa kejadian ini menjadi evaluasi penting dalam pembinaan karakter siswa.

“Tantangan kita besar. Minat baca siswa rendah, dan mereka lebih tertarik pada gawai daripada buku,” imbuhnya.

Alasan Disdikbud Kalsel hanya memberikan sanksi ringan berupa teguran tertulis ungkap Abdurrahman, karena insiden ini dinilai belum menimbulkan kerugian besar terhadap citra institusi.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Tapsel, Edi Suharyono, menyatakan bahwa undangan DJ bukan merupakan arahan resmi sekolah. Ia mengaku telah menolak rencana tersebut sejak awal, namun acara tetap berlangsung atas inisiatif siswa yang didukung sebagian orang tua.

“Anak-anak sempat mengusulkan DJ, tapi sudah saya larang. Namun saat pelaksanaan, mereka tetap melaksanakan rencana itu. Biaya pun ditanggung oleh siswa dan orang tua,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut diizinkan oleh Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, dengan pertimbangan agar siswa tidak merayakan di luar sekolah secara liar. Acara DJ berlangsung sekitar satu jam dan diklaim dalam pengawasan aparat.

“Namun memang terjadi aksi sawer, termasuk oleh seorang guru. Ini jelas kelalaian. Kami mengakui kesalahan dan meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi,” tutupnya.

Pihak sekolah juga menyatakan siap menerima sanksi yang diberikan oleh Disdikbud sebagai bentuk tanggung jawab atas insiden tersebut. (rdn)