Pencarian

Disdik Hadirkan Layanan Pendidikan Inklusif, Ketua Dewan: Jangan Tergesa-gesa


Ketua DPRD Banjarbaru meminta penerapan layanan pendidikan inklusif jangan tergesa-gesa. Foto - Isuur

MEDIAKITA.CO.ID - Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Fadliansyah Akbar menyambut baik terobosan Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru menghadirkan layanan pendidikan inklusif, bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di 181 sekolah di Banjarbaru.

Menurutnya, terobosan itu sebagai kesetaraan gender bagi ABK. Meski begitu, Ia meminta agar Disdik Banjarbaru jangan tergesa-gesa menerapkannya secara serentak.

"Lihat dulu sekolah yang siap, agar tidak menjadi bahan bully-an anak-anak lain, kesiapan harus sudah terjamin. Selain prasarana harus siap, tenaga pendidik juga harus disiapkan," ujar Fadliansyah, Senin (16/10/23).

Jangan sampai kata Fadliansyah, sekolah sudah menerapkan penerimaan siswa inklusi namun guru pendampingnya belum siap.

"Siswa berkebutuhan khusus jangan disamaratakan dengan siswa lain. Intinya siswa berkebutuhan khusus tangan di bully, jangan sampai terjadi bullying terhadap ABK, jangan sampai juga ada diskriminasi," katanya.

Terpisah, Akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Hayatun Thaibah, M. Psi, memberi pandangan terkait adanya program sekolah inklusi di Pemko Banjarbaru. Ia berpendapat bahwa program itu baik untuk dunia pendidikan. 

"Pemko Banjarbaru telah memberikan kesempatan kepada semua anak untuk mendapatkan pendidikan. Ini tercantum sebagaimana dalam pasal 32 ayat 1 Undang-Undang (UU) 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga berhak mendapatkan pendidikan," terangnya, Senin (16/10/23).

Ia juga menjelaskan bahwa dalam UU tersebut pada ayat 2 juga menyatakan "Setiap warga anak wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya".

Selain itu, kata dia UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 5 ayat 1 juga membahas hal serupa. Yakni "Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu". 

"Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi di tengah masyarakat. Kita semua harus mengapresiasi terhadap terobosan itu," tuntasnya. (isr)