Pencarian

Evakuasi KRI Nanggala-402, TNI Gandeng ISMERLO

KRI Nanggala di Laut Jawa dalam sebuah latihan pada tahun 2015. Foto - wikipedia

MEDIAKITA.CO.ID – Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam bersama 53 prajurit terbaik di kedalaman 838 meter dari permukaan laut di perairan sebelah utara Pulau Bali, pada Sabtu (24/4/21) lalu.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono mengatakan, proses evakuasi KRI Nanggala-402 akan bekerja sama dengan The International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO).

“Apa yang bisa dilakukan dengan kondisi seperti ini karena dengan badan tekan yang masih utuh tadi, apakah ditali, diangkat seperti jangkar itu bagaimana nanti akan kita bahas lebih lanjut," ujar Yudo dalam konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, seperti dilansir dari tnial.mil.id, Minggu (25/4/21) kemarin.

Laksamana Yudo Margono memastikan tetap melakukan sejumlah upaya agar kapal yang mulai berlayar 21 Oktober 1981 silam itu dapat dievakuasi dari kedalaman 838 meter. Sementara, awak kapal selam akan dievakuasi menuju Surabaya dan juga Banyuwangi, sesuai permintaan pihak keluarga.

Konferensi pers terkait tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Pulau Bali. Foto - tnial.mil.id

Selain itu, pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga akan melaksanakan kegiatan tabur bunga yang diikuti oleh keluarga korban dengan menggunakan KRI.

"Begitu masuk subsunk tahap evakuasinya nanti kita tindak lanjuti ke Surabaya atau sesuai dengan permintaan keluarga, karena ada tiga orang berasal dari Banyuwangi," terangnya.

Lebih jauh Yudo menjelaskan, insiden ini merupakan peristiwa langka sehingga proses evakuasi tidak hanya sekadar melakukan pengangkatan, namun juga diikuti dengan investigasi menyeluruh mengingat evakuasi dilakukan dari laut sedalam 838 meter.

"Nanti akan dikoordinasikan ISMERLO, ya tentunya diangkatnya ini tidak hanya sekadar diangkat, juga untuk investigasi menyeluruh,” tegas Laksamana Yudo Margono.

Sementara itu, organisasi International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (Ismerlo) mengaku siap menerjunkan tenaga ahlinya untuk membantu proses evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402. Lembaga yang didirikan pada 2003 silam tersebut telah menerima sebuah peringatan yang dikirim oleh TNI-AL perihal kapal selam Indonesia Nanggala.

"Sejak saat itu Ismerlo telah bekerja selama 24 jam dan secara aktif terlibat dalam memberikan dukungan koordinasi profesional dari komunitas kapal selam internasional kepada TNI AL," demikian dilansir dari laman ismerlo.org, Senin (26/4/21).

MV Swift Rescue menangkap gambar yang memperlihatkan KRI Nanggala-402 tenggelam di kedalaman 838m. Foto - mindef.gov.sg

Organisasi yang digawangi NATO dan Kelompok Kerja Penyelamatan dan Penyelamatan Kapal Selam memastikan bahwa ruang operasi mereka akan tetap diawaki sampai proses pencarian selesai. Selain itu, dengan koordinasi internasional, tenaga ahli dari tim Ismerlo siap diterjunkan untuk membantu TNI-AL mencari aset kapal yang tenggelam.

“(Ini) untuk memastikan penyelesaian acara secepat mungkin melalui penggunaan situs kami yang baru saja ditingkatkan," demikian informasi dari laman resmi Ismerlo.

Sebagaimana diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak saat persiapan latihan tempur di perairan Pulau Bali, pada Rabu (21/4/21) sekitar pukul 03.46 – 04.46 WIB. Kapal yang mengangkut 53 awak dengan rincian 49 ABK, 1 komandan kapal serta 3 personel artileri senjata angkatan laut (Arsenal) melakukan kontak terakhir saat perintah peluncuran torpedo. Sedangkan, untuk titik koordinat hilang berada 60 mil/95 km sebelah utara dari Pulau Bali.

Setelah serangkaian pencarian dilakukan, pada Minggu (25/4/2021) dini hari, KRI Rigel mendeteksi adanya kontak bawah air yang diduga merupakan KRI Nanggala 402. Namun, karena keterbatasan alat, KRI Rigel meminta bantuan kapal MV Swift Rescue dari Singapura untuk mengecek kontak bawah air tersebut.

Dengan menggunakan robot bawah laut yang disebut remotely operated underwater vehicle (ROV), pada pukul 09.04 Wit, ROV milik MV Swift Rescue mendapatkan kontak visual kapal selam buatan Jerman itu telah tenggelam pada kedalaman 838 meter, dengan kondisi badan kapal yang terbelah menjadi tiga bagian. (tim)