Pencarian

Gambut - Kertak Hanyar Akan Dijadikan Kawasan Perkotaan


Bupati Banjar Saidi Mansyur saat membuka kegiatan konsultasi rencana detail tata ruang (RDTR). Foto - Istimewa

MEDIAKITA.CO.ID - Kawasan Kecamatan Gambut dan Kertak Hanyar, rencananya akan dijadikan sebagai kawasan perkotaan dan pembangunan perumahan oleh Pemerintah Kabupaten Banjar. 

Hal ini disampaikan Bupati Banjar, H Saidi Mansyur saat kegiatan konsultasi publik Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk pembangunan Wilayah Perkotaan Gambut - Kertak Hanyar tahun anggaran 2021, disalah satu hotel di Kertak Hanyar, Selasa (2/11/21).

Bupati Banjar, H Saidi Mansyur menyampaikan bahwa sebelum rencana itu direalisasikan, pihaknya bersama stakeholder terkait akan terlebih dahulu melakukan pembahasan mengenai penataan ruang berwawasan lingkungan, sehingga kedepannya tercipta pemanfaatan kawasan yang berkualitas.

"Jika semua itu sudah dibahas dan mendapatkan hasil, maka upaya-upaya dalam aspek penanganan lingkungan, pembangunan ekonomi, pemerataan, keadilan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, akan terwujud sesuai dengan harapan," terang Saidi Mansyur.

Saidi menambahkan bahwa penyusunan RDTR di daerah perkotaan Gambut dan Kertak Anyar menjadi hal yang sangat penting. Jika dilihat dari PP Nomor 13 tahun 2017 tentang RTRW Nasional, terdapat 8 wilayah di Kabupaten Banjar yang termasuk dalam wilayah strategis nasional Banjarbakula.

"Termasuk Gambut dan Kertak Hanyar," ucapnya.

Rencana Pemerintah Kabupaten Banjar untuk menjadikan kawasan Gambut dan Kertak Hanyar sebagai kawasan perkotaan, mendapat tanggapan dari Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Banjar.

Salah seorang perwakilan Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Banjar, Faisal menyampaikan bahwa pihaknya menginginkan agar 54 persen luas kawasan pertanian di Kertak Hanyar, terutama saluran irigasi dan drainase, mendapat perhatian lebih dari Pemkab Banjar.

Ia melanjutkan, pembangunan yang dilakukan juga harus memperhatikan faktor lingkungan, agar tidak terjadi pencemaran lingkungan akibat buangan limbah dari perumahan.  

"Semoga konsultasi publik ini bisa menghasilkan solusi yang baik untuk pertanian, jangan sampai lama kelamaan sektor pertanian akan terpinggirkan," pungkasnya. (fer)