Pencarian

Harga Jual Sapi di Banjarbaru Naik Jelang Idul Adha, Ini Penyebabnya


Salah satu penjual sapi di Banjarbaru. Foto - Putra

MEDIAKITA.CO.ID - Mahalnya biaya pengiriman, turut berdampak terhadap naiknya harga jual sapi di Kota Banjarbaru menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah tahun 2024 ini. 

Salah seorang penjual sapi di Jalan Kurnia, Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru, Syaifudin membenarkan hal tersebut. 

Ia mengatakan bahwa kenaikan harga sapi yang dijualnya mengikuti biaya pengiriman dari luar pulau Kalimantan, seperti dari Kupang, Bali, Jawa, dan Madura. 

“Biasanya sapi-sapi dikirim lewat tol laut, tapi tahun ini sapi dikirim lewat jalur kapal kargo,” kata Syaifudin saat ditemui Mediakita.co.id, Jumat (7/6/24) siang.

Syaifudin membeberkan, meskipun sudah mengantongi persyaratan sehat, namun sapi-sapi yang dikirim melalui jalur tol laut ini tetap harus melengkapi beberapa persyaratan lainnya. 

“Untuk sapi yang dikirim lewat kargo lebih mudah persyaratan, cepat pengirimannya tapi agak mahal,” ujarnya.

Kendati demikian, harga jual sapi-sapi hidup untuk hewan kurban itu tidak naik signifikan, hanya berkisar 10 sampai 15 persen, di mana tahun lalu harga pasarannya masih seharga Rp 60 ribu sampai Rp 65 ribu per kilogramnya. 

“Tahun ini kisaran harga daging sapi mencapai Rp 70 ribu sampai Rp 75 ribu per kilogramnya,” sebutnya. 

Lebih lanjut Syaifudin menyampaikan, tahun ini harga jual sapi kurban jenis Sapi Bali masih dibanderol seharga Rp 16 juta sampai Rp 35 juta per ekornya. Sedangkan sapi Madura Rp 40 juta sampai Rp 45 juta per ekor. 

Harga-harga tersebut kata Syaifudin, menyesuaikan dengan jenis dan bobot dari sapi yang dijual. 

“Untuk sapi jenis Limosin, Simental, dan Brahman harga kisaran Rp 85 juta sampai Rp 90 juta dengan bobot 850 sampai 900 Kilogram,” katanya.

Meskipun sapi-sapi yang dijualnya datang dari luar daerah, Syaifudin menegaskan bahwa sapi-sapi tersebut sudah dipastikan kesehatannya dan layak jual.

“Sapi yang dikirim juga sudah dikarantina di sini dan sudah dipastikan kesehatannya sebelum di jual,” akunya.

Walaupun harga jualnya mengalami kenaikan tambah Syaifudin, namun tidak terlalu memengaruhi penjualannya. Dari 400 ekor sapi yang ada di kandangnya, sebagian besar sudah dipesan oleh pembeli. 

"Pembeli juga memahami. Sapi yang sudah dipesan juga siap akan kita antar ke tempat pembeli pada H-2 sebelum hari raya,” tuntasnya.

Hal senada juga disampaikan Ozan (29), penjual sapi di kawasan Jalan Trikora, Banjarbaru.

“Memang ada kenaikan tapi tidak signifikan, pembeli juga memahami bahwa sapi-sapi yang kita jual dikirim dari luar daerah,” pungkasnya. (Ptr)