Para penari lintas usia pengisi acara peringatan HTD 2024 di Banjarbaru. Foto - Dema
MEDIAKITA.CO.ID - Lebih dari 30 sanggar, paguyuban, dan komunitas seni tari serta 250 orang penari lintas usia dari berbagai daerah, memeriahkan peringatan Hari Tari Dunia Kalimantan Selatan ke-10 yang digelar di Lapangan Dr Murdjani Banjarbaru, Minggu (26/5/24).
Mengusung tema "Momentari: Menari Mendunia, Menyatu Selamanya", para penari tampil secara bergantian menghibur warga Kota Banjarbaru dan sekitarnya.
"Melalui tari, kami ingin mengajak masyarakat untuk semakin dekat dengan tari sebagai media ekspresi jiwa dan kolerasi yang positif ditengah masyarakat Banjarbaru," kata Kepala Disporabudpar Banjarbaru, Ahmad Yani Makkie.
Yani Makkie menambahkan, para penari yang ikut berpartisipasi memeriahkan Hari Tari Dunia di Banjarbaru ini menampilkan tari kontemporer, tari kolaborasi, tari tradisional, klasik hingga tarian modern. Mereka diberikan ruang untuk berkreasi dan menjaga eksistensinya di Lapangan Dr Murdjani.
Foto - Dema
"Selain agenda rutin tahunan, kegiatan ini kami gelar sebagai salah satu cara untuk membangkitkan sektor ekonomi kreatif dan kunjungan pariwisata di Kota Banjarbaru," ujarnya.
Tak lupa, Ia menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin atas dukungan dan kepeduliannya terhadap kegiatan seni budaya ini, termasuk kepada Gita Kinanthi selaku Supervisor Excelsior Dance Project Banua dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan HTD 2024.
"InsyaAllah tahun depan kegiatan serupa akan kami gelar kembali dengan konsep berbeda, yakni bercerita tentang kemegahan Kota Banjarbaru sebagai Ibu Kotanya Provinsi Kalimantan Selatan," pungkasnya.
Foto - Dema
Sementara itu, Supervisor Excelsior Dance Project Banua sekaligus Konseptor HTD Banjarbaru 2024, Gita Kinanti menilai, ruang pentas peringatan HTD 2024 di Lapangan Dr Murdjani ini sangat dibutuhkan sebagai wadah bagi para penari, khususnya penari muda untuk menunjukkan talenta dan bakat mereka di dunia tari.
"Ini lebih ke arah ajakan kepada orang tua untuk terus mendukung anak-anaknya, bahwa mereka memang mempunyai skill dan bakat dibidang tari," kata Gita.
Disisi lain, tema Momentaria: Menari Mendunia, Menyatu Selamanya ini diusung karena Hari Tari Dunia memang benar-benar menjadi momen bagi para insan tari untuk mengekspresikan diri mereka.
"Tahun lalu Dancetoria, sekarang Momentari. Harapannya tari ini bisa menjadi kebanggaan mereka, ada nilai edukasi, menyatu selamanya dan bisa menjadi bagian dari cita-cita mereka," tuntasnya. (dk)