Pencarian

Hobi Mendaki? Coba Simak Tips Menjaga Ritme Pendakian Berikut Ini


Narwanto saat berada di puncak Gunung Penanggungan. Foto - Istimewa

MEDIAKITA.CO.ID – Mendaki gunung menjadi salah satu aktivitas di alam bebas yang banyak digandrungi berbagai kalangan. Selain bermanfaat bagi kesehatan, kegiatan satu ini juga dinilai dapat menjadi media penyembuhan atau healing bagi para pelaku atau penyintas anxiety disorder (gangguan kecemasan).

Salah satu penyintas anxiety disorder yang juga seorang trekker, Narwanto mengatakan, kegiatan alam bebas dengan mendaki gunung dapat memberikan ketenangan dalam jiwa. Selain itu, udara segar pegunungan juga dapat dihirup sepuasnya secara gratis.

"Namun, untuk melakukannya, setiap pendaki harus memiliki fisik serta mental yang kuat," kata Narwanto yang juga memiliki hobi trekking ini.

Tak hanya itu sambung Narwanto, pendaki pun harus memperhatikan segala aspek jika ingin menaklukan puncak yang menjadi target. Salah satunya yang terpenting dan harus dikuasai ialah pengaturan ritme berjalan atau langkah kaki.

Tujuannya tak lain agar stamina tubuh tetap terkendali selama proses pendakian. Sebab, pendakian dengan perjalanan yang panjang pastinya menguras tenaga dan waktu yang lama.

"Menjaga ritme dengan baik dan benar juga akan meminimalisir segala hal tak diinginkan, misalnya risiko cidera saat proses pendakian," terangnya.


Foto - Istimewa

Berikut beberapa tips dalam menjaga ritme ketika sedang melakukan pendakian versi Narwanto:

1. Pendakian gunung bukan tentang cepat atau lambat, terutama bagi penikmat Solo Hiking. Terpenting adalah mengatur langkah kaki agar nyaman dan aman.⠀

2. Hindari langkah terlalu lebar, sebab akan menjadikan beban hanya bertumpu pada satu kaki yang berisiko cidera.

3. Atur ritme jalan yang stabil. Pelan tapi pasti agar tidak cepat lelah. Karena, otot dan tubuh perlu penyesuaian (aklimatisasi) ketinggian dan asupan oksigen yang terus berkurang.⠀

4. Untuk pendaki pemula cenderung belum mengetahui kesiapan tubuh sendiri. Jika berkelompok, jangan sungkan untuk meminta waktu istirahat. Setidaknya ambil jeda tiga sampai lima menit guna pemulihan tenaga dan mengatur nafas.

5. Disetiap jeda perjalanan, jangan beristirahat terlalu lama. Pendakian memerlukan manajemen waktu untuk mencapai setiap pos sesuai target.

6. Minum air putih secukupnya.

7. Jangan lupa menikmati setiap proses perjalanan yang dilewati. Sebab, setiap pendaki harus memahami akan resiko, bahwa puncak gunung/bukit belum tentu bisa diraih dalam sekali pendakian atau menjanjikan sebuah keindahan sesuai yang kita ekspektasikan. (tim)