Pencarian

Jelang Nataru, Alat Ukur di Tiga SPBU Banjar Diperiksa


DKUMPP Kabupaten Banjar melalui Bidang Kemetrologian dan Bina Usaha melakukan pengawasan dan tera pada beberapa SPBU COCO atau milik Pertamina di wilayah Kecamatan Gambut dan Kertak Hanyar. Foto - MC Banjar untuk Mediakita.co.id

MEDIAKITA.CO.ID - Jelang Natal dan tahun baru (Nataru) Dinas Koperasi, Usaha, Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar melalui Bidang Kemetrologian dan Bina Usaha, melakukan pengawasan dan tera pada beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) COCO atau milik pemerintah (Pertamina), di wilayah Kecamatan Gambut dan Kertak Hanyar, Senin (11/12/23). 

Tiga SPBU tersebut adalah SPBU COCO 63.706.02 dan SPBU COCO 64.706.05 Kecamatan Gambut, serta SPBU COCO 61.706.01 Kertak Hanyar.

Kepala DKUMPP Kabupaten Banjar, Kencana Wati mengatakan, kegiatan kali ini adalah bentuk perlindungan terhadap konsumen masyarakat Kabupaten Banjar. 

“Ada dua kegiatan pengawasan yang dilakukan sejak 5 hingga 15 Desember 2023, yaitu pengawasan Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) dan pengawasan volume ukur BBM di SPBU yang ada di Kabupaten Banjar,” katanya.

DKUMPP Banjar kata dia, ingin memastikan hak-hak konsumen terlindungi dengan baik dan memastikan volume pada alat ukur.

"Kemudian memastikan tidak ada potensi-potensi kecurangan untuk volume tersebut,” ungkap Kencana.



Untuk tahun ini lanjut Kencana, BDKT juga sudah dilaksanakan dua kali pengawasan, dengan tujuan ingin memastikan barang-barang dalam keadaan terbungkus yang beredar di masyarakat baik label, isi dan masa kedaluwarsa bisa dilihat dan dipantau jika tidak sesuai ketentuan.

Sementara Pengawas Kemetrologian Ahli Madya BSML Regional III Kalimantan, Ahmad Yani menuturkan, hasil dari pemeriksaan di tiga SPBU COCO semua alat ukur yang digunakan telah memenuhi standar dan tak ada temuan pelanggaran atau penyimpangan hitungan standar alat ukur.

“Jika saat dilakukan pemeriksaan ditemukan pelanggaran maka langkah awal akan dilakukan pembinaan kepada SPBU yang melakukan pelanggaran tersebut, kemudian jika telah dilakukan pembinaan ternyata masih juga ada pelanggaran maka akan dilakukan tindakan sesuai prosedur hukum,” jelasnya.

Ahmad Yani menambahkan, standar dari SPBU adalah plus minus 0,5 % atau plus minus 100 ml, dan hasil kali ini ambang batas di tiga SPBU masih dalam kewajaran, dapat disimpulkan SPBU COCO yang diperiksa sudah sesuai prosedur yang ditentukan.

Selain Kepala DKUMPP dan pihak dari Balai Sertifikasi Metrologi Legal Regional III Kalimantan juga menyertakan penyidik dari Polres Banjar. (Ptr/ADV)