Pencarian

Kasus Gigitan Hewan Capai 34, Dinkes Banjar Tekankan Pencegahan Rabies


Ilustrasi Anjing diperiksa rabies oleh dokter. Foto - Pixabay.com untuk Mediakita.co.id

MEDIAKITA.CO.ID - Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar mencatat 34 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) sejak 1 Januari hingga pertengahan Juli 2025. Meski demikian, tidak semua korban berasal dari Kabupaten Banjar, beberapa hanya ditangani di fasilitas kesehatan setempat karena faktor lokasi.

“Misalnya warga luar daerah sedang berada di Kabupaten Banjar atau dekat dengan RSUD Ratu Zalecha, tetap kami layani,” ujar Pengelola Zoonosis Dinkes Banjar Andy, Jumat (18/7/2025).

Ia mengatakan, seluruh korban gigitan tersebut dinyatakan sembuh. Dan tidak ada yang sampai kehilangan nyawa.

Anjing dan kucing menjadi hewan paling banyak menyebabkan gigitan, disusul monyet. Gejala awal rabies biasanya berupa demam, lalu ketakutan terhadap air, cahaya, dan angin.

"Sangat penting dengan penanganan cepat seperti, segera cuci luka dengan air dan sabun selama 10–15 menit, itu bisa cegah penularan hingga 80 persen. Setelah itu, segera ke fasilitas kesehatan untuk vaksin rabies.” tekan Andy.

Andy menerangkan, penanggulangan rabies juga dilakukan lewat kerja sama dengan Dinas Pertanian, seperti vaksinasi gratis hewan peliharaan melalui layanan keliling di wilayah padat penduduk.

"34 kasus ini bukan berarti semuanya positif rabies. Ini data gigitan hewan penular, bukan jumlah penderita rabies. Fokus kita adalah pencegahan,” terangnya.

Dinkes Banjar mengimbau masyarakat rutin memvaksin hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan monyet untuk mencegah penyebaran rabies. (rdn)