Pencarian

Kebun Raya Banua, Objek Wisata Edukasi di Banjarbaru


Penampakan salah satu sudut Kebun Raya Banua. Foto - Ibnu

MEDIAKITA.CO.ID - Kebun Raya Banua yang berlokasi di Jalan Aneka Tambang, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, menjadi salah satu destinasi wisata yang patut dikunjungi.

Memiliki luas sekitar 100 hektare, kebun raya yang berada di kawasan pusat perkantoran Provinsi Kalimantan Selatan ini hanya berjarak 15 menit dari pusat Kota Banjarbaru. 

Dibangun pada 2012 dan resmi dibuka 2016 lalu, saat ini, Kebun Raya Banua Kalsel telah memiliki 3 ribu lebih tanaman koleksi dengan 2.100 tanaman obat, dikotil, monokotil dan lainnya, serta 900 diantaranya spesimen anggrek dengan 100 lebih spesies anggrek.


Foto - Ibnu

Meski berada di kawasan kurang subur karena berupa tanah urukan bekas tambang dan berbatu, namun nyatanya dengan perlakuan khusus, saat ini, kawasan Kebun Raya Banua sudah ditumbuhi beragam pepohonan dan tanaman yang subur dan mulai ramai dikunjungi warga.

"Kebun Raya Banua kini menjadi tempat wisata favorit terutama bagi pelajar dan keluarga, dari waktu ke waktu jumlah kunjungan ke kebun raya terus meningkat," ungkap Kasi Penelitian dan Konservasi, Kebun Raya Banua, Muhammad Novian Ramadhan, Sabtu (3/6/23).

Kebun Raya Banua merupakan kebun raya dengan spesifikasi tanaman obat dan konservasi tanaman langka khas Kalimantan. Kebun Raya Banua sendiri sudah beberapa kali menerjunkan tim ekspedisi untuk mengumpulkan tanaman langka untuk memperkaya koleksi termasuk tanaman obat-obatan dari berbagai wilayah kabupaten.

Di kawasan itu juga dibangun Pusat Penelitian Tanaman Obat (Herbal) endemik Kalimantan. Sedikitnya ada 13 zona di Kebun Raya Banua, dari zona dikotil, monokotil hingga tanaman obat.



Beragam tanaman endemik Kalimantan yang mempunyai khasiat sebagai obat diteliti di pusat penelitian ini. Ada beragam fasilitas yang dibangun di kawasan Kebun Raya Banua yang menjadi daya tarik wisatawan selain keberadaan taman dan hutan buatan. Di antaranya adalah gedung Konservatorium dan kawasan wisata agro. 

Ada pula monumen yang disebut Tugu Reklamasi untuk menandai bahwa kawasan Kebun Raya Banua seluas 100 hektare tersebut dibangun di atas areal bekas tambang.

Kemudian, ada embung yang dibangun Kementerian PUPR dan Balai Besar Sungai Wilayah II Kalimantan yang berfungsi sebagai cadangan air bagi kepentingan pemeliharaan tanaman koleksi kebun raya dan mengantisipasi ancaman krisis air saat kemarau. 

"Keberadaan embung memperkaya obyek wisata di dalam Kebun Raya Banua, juga menjadi spot utama favorit masyarakat terutama ketika sore hari untuk menikmati matahari tenggelam," ujarnya.

Selain embung juga ada tempat utama lain menjadi favorit masyarakat seperti labirin, area aromatik, camping ground dan zona tanaman kerap dijadikan tempat kumpul wisatawan berkunjung.

Kawasan Kebun Raya Banua di kawasan perkantoran Pemprov Kalsel dulunya merupakan kawasan pertambangan emas. Kebun Raya sendiri dinilai sebagai bukti keberhasilan reklamasi pasca tambang di Kalsel.


Juwita beserta rombongan guru PAUD menikmati piknik di Kebun Raya Banua. Foto - Ibnu

Belum lama ini, Kebun Raya Banua menerima penghargaan terbaik 2 nasional karena menunjukkan komitmen dan konsistensi yang kuat dalam menjalankan fungsi-fungsi kebun raya.

"Dengan kategori pembangunan dan pengelolaan kebun raya peringkat 2 nasional," sebutnya.

Jam operasional Kebun Raya Banua dari pukul 08.00 - 18.00 WITA setiap hari dengan tiket masuk untuk dewasa Rp7 ribu, pelajar Rp5 ribu, anak-anak Rp4 ribu serta biaya masuk transport dari Rp2 ribu - Rp5 ribu.

Sementara itu salah seorang pengunjung, Juwita mengaku sengaja datang rombongan dengan maksud survei tempat untuk kegiatan piknik anak-anak didiknya.

"Ke Kebun Raya Banua dalam rangka surveu untuk membawa anak-anak ke sini," ujar Kepala PUAD Terpadu Berkat Mulia Banjarmasin itu.

Menurutnya, suasana di Kebun Raya Banua nyaman untuk dijadikan tempat piknik dan outbond dengan banyaknya pohon yang rindak, namun masih kurang fasilitas untuk permainan anak. (ib)