Aneka kue kering khas Banjar yang dijual pedagang di Pasar Batuah Martapura. Foto - Raden
MEDIAKITA.CO.ID - Aneka kue kering khas Banjar yang dijual di Pasar Batuah Martapura, Kabupaten Banjar mulai sepi peminat.
Menurut salah satu pedagang, Maulida (54), sepinya penjualan kue kering khas Banjar ini disebabkan oleh mulai bermunculannya kue-kue kekinian yang lebih digandrungi masyarakat.
Padahal kata Dia, kue-kue kering khas Banjar ini memiliki rasa yang tak kalah enaknya jika dibandingkan dengan kue-kue kekinian itu.
"Dari segi hargapun kue khas Banjar terbilang murah, dari harga Rp 5 ribu ampai Rp 15 ribu," ujar Maulida saat diwawancarai Mediakita.co.id di lapak dagangannya di Pasar Batuah Martapura, Sabtu (4/5/24).
Maulida menyebutkan, kue-kue kering yang dijualnya mulai dari kue sagu, cingkaruk, kue bangkit, kue gapit, kacang hijau, sampai rangai susu. Namun beberapa di antaranya seperti kue gapit, bangkit, dan rangai susu sudah mulai langka di pasaran.
"Kue bangkit ini sudah tidak banyak lagi dibikin karena pembelinya sudah mulai menurun, makanya pengolahannya tidak sebanyak dulu lagi," kata Maulida.
Foto - Raden
Disisi lain, Maulida tak menampik bahwa sepinya pembeli kue kering ini turut berdampak terhadap omzet penjualannya dalam beberapa bulan terakhir.
"Biasanya penghasilan per bulannya Rp 4 juta dibulan April, ini turun jadi Rp 3,2 juta saja," ungkap Maulida.
Hal yang sama disampaikan pedagang kue khas Banjar lainnya, Hanawati (32). Ia mengatakan bahwa saat ini sudah tidak banyak orang yang mengolah kue rangai susu.
"Kue rangai susu ini sangat jarang orang beli kalau di hari biasa, tapi kalau dihari liburan buat oleh-oleh banyak masih pembeli yang minat," ucapnya.
Diketahui, pembuatan kue-kue kering khas Banjar ini banyak ditemukan di kawasan Martapura seperti Pesayangan, Tambak Anyar, Murung, Keraton, dan Telok Selong. (rdn)