Pencarian

Limbah Medis Rumah Sakit Boejasin Tala Capai 200 Kg Perhari


Ilustrasi limbah medis rumah sakit. Foto - Pixabay

MEDIAKITA.CO.ID - Volume limbah medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hadji Boejasin Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala) selama pandemi Covid-19 mencapai 200 kilogram per hari. 

Hal ini disampaikan oleh Direktur RSUD Hadji Boejasin, dr Isna Farida saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (12/10).

Isna menerangkan, dari 200 kilogram limbah medis ini, 150 kilogram berasal dari perawatan pasien terpapar Covid-19, dan 50 kilogram sisanya dari pasien biasa. 

"Bulan Juni hingga Agustus lalu paling tinggi masyarakat terpapar Covid-19," katanya.

Isna menambahkan, dalam penanganan limbah-limbah medis ini, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki kompetensi. Hal ini sesuai petunjuk Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan.


Direktur RSUD Hadji Boejasin, dr Isna Farida. Foto - Ardian

Masih kata Isna, pihaknya juga bekerja sama dengan rumah sakit di Kabupaten Banjar dan sekitarnya.

"Inseminator tempat kita tidak tertangani. Sebab, limbah medis yang ditangani tidak hanya masker, namun juga pakaian APD perawat juga menjadi limbah medis," terang Isna.

Ia melanjutkan, limbah-limbah medis ini juga tidak tertangani oleh Inseminator milik rumah sakit yang ada di Kelurahan Sarang Halang, lantaran daya tampungnya tidak mencukupi. 

Sementara untuk limbah medis milik masyarakat seperti masker, pihaknya menyarankan saat dibuang untuk dipisahkan dengan sampah-sampah lainnya.

"Masker tersebut disobek atau diputus tali pengait telinganya, agar fisik masker tidak dapat didaur ulang oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab untuk dijual kembali," pungkasnya. (ard)