Pencarian

Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Edukasi Remaja Desa Amawang Kiri Muka Bahaya Pornografi


Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Edukasi Remaja Desa Amawang Kiri Muka Bahaya Pornografi. Foto - Istimewa

MEDIAKITA.CO.ID - Bahaya pornografi pada remaja, menjadi topik edukasi yang disampaikan sejumlah mahasiswa Kebidanan Kelas Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Kabupaten Hulu Sungai Selatan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin,  saat praktik pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan di Desa Amawang Kiri Muka, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Senin (2/12/2024). 

Pada momen ini, Mahasiswa Kebidanan Kelas Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Kabupaten Hulu Sungai Selatan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin yang terdiri dari Hafizah Khairina, Indah Sari, Mariah, Mia Ariani, Rahmatul Jumiyatie, Raudatul Jannah, Rizka Dwiarti, dan Yuyun Nailufar, menyajikan materi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang bahaya kecanduan pada hal-hal yang berbau pornografi, seperti gambar atau foto, tulisan, audio maupun video.

"Kami juga menyediakan edukasi dan dukungan untuk mengatasi kecanduan dan menghindari perilaku seksual berisiko pada remaja," ujar Yuyun Nailufar, salah satu mahasiswa Kebidanan Kelas RPL HSS Poltekkes Kemenkes Banjarmasin yang memimpin pemaparan tersebut.


Foto - Istimewa

Yuyun menambahkan, pada kegiatan yang diikuti oleh remaja Desa Amawang Kiri Muka ini, pihaknya menyampaikan materi presentasi dengan bahasa yang mudah dipahami melalui sebuah tayangan video, untuk menggambarkan dampak buruk dari kecanduan pornografi.

"Termasuk efek psikologis dan konsekuensi sosial jangka panjang," terang Yuyun.

Materi yang ditampilkan lanjut Yuyun, meliputi wawasan mendalam tentang pengertian pornografi, level kecanduan pornografi, ciri remaja yang kecanduan pornografi sampai dampak kecanduan pornografi. 

"Dampak kecanduan pornografi itu seperti gangguan kesehatan mental, penurunan kualitas hubungan interpersonal, penurunan prestasi sekolah, serta risiko perilaku seksual berisiko yang dapat mengakibatkan seks bebas, atau memaksakan mereka melakukan pernikahan dini di umur yang belum siap," jelas Yuyun lagi. 

Lebih lanjut Yuyun menerangkan, dalam pemaparan ini juga menekankan tentang pentingnya dukungan sosial dan strategi untuk menghindari kecanduan.

"Banyak hal yang bisa dilakukan remaja untuk mencegah terpaparnya pornografi, di antaranya membatasi penggunaan gadget, menggunakan aplikasi pemblokir situs-situs dewasa, hindari konten yang mencurigakan, dan memberitahu orang tua tentang kekhawatiran remaja tersebut," tuntasnya. 


Foto - Istimewa

Sementara itu, Bidan Desa Amawang Kiri Muka Kecamatan Kandangan, Hajar menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa Kebidanan Kelas RPL HSS Poltekkes Kemenkes Banjarmasin yang telah mengangkat isu penting terkait bahaya pornografi dalam kegiatan praktik pendidikan dan kesehatan ini. 

"Pemaparan ini memberikan wawasan yang sangat berguna bagi kami dalam merencanakan langkah-langkah pencegahan dan dukungan yang lebih baik untuk remaja Desa Amawang Kiri Muka,” tuturnya. 

Setelah pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi terbuka dengan para remaja. Program ini merupakan bagian dari kegiatan Praktik Pendidikan dan Promosi Kesehatan Asuhan Kebidanan pada Remaja, Pra Nikah, dan Pra Konsepsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan solusi terhadap isu sosial, termasuk kecanduan pornografi. 

"Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong remaja untuk lebih sadar akan bahaya kecanduan pornografi, dan memotivasi mereka untuk mengambil langkah-langkah preventif serta mencari dukungan jika diperlukan,” ujar Dosen Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kebidanan sekaligus Academic Preceptor, Rafidah, S.Si.T., M.Kes sekaligus menutup kegiatan ini.

Diketahui, kegiatan praktik pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan ini bisa terlaksana hasil kerja sama dengan Kepala Desa Amawang Kiri Muka beserta perangkat dan bidan desa setempat. (tim)