Pencarian

Marapi Meletus: Tragedi Pendakian Gunung di Sumatra Barat


Tim SAR mengevakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang mengalami luka bakar di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023) dini hari. Foto - ANTARA FOTO untuk Mediakita.co.id

MEDIAKITA.CO.ID - Gunung Marapi di Nagari Batu Palano, Agam, Sumatra Barat, mengguncang dengan letusan mendadak pada hari Minggu (3/12/23), memuntahkan abu setinggi 3.000 meter ke langit dan meluncurkan puing vulkanik ke desa-desa terdekat. 

Tindak cepat dari tim pencari berhasil menyelamatkan tiga pendaki. Namun tragisnya, sebanyak 11 pendaki ditemukan meninggal dunia di dekat kawah pada Senin (4/12/23) pagi.

Dalam upaya evakuasi yang berlangsung sepanjang malam, tim pencari menemukan 26 orang masih dalam keadaan hilang, dengan 12 di antaranya belum ditemukan. Dari total 75 pendaki yang ada di gunung tersebut, 49 orang berhasil dievakuasi, beberapa dengan luka bakar serius dan kondisi tubuh lemah.

Video yang tersebar luas di media sosial menunjukkan momen dramatis, termasuk seorang pendaki dengan luka bakar yang dievakuasi serta petugas penyelamat yang membimbing orang lain ke tempat aman di tengah kegelapan malam. Meski upaya evakuasi udara dengan helikopter terhambat karena letusan yang masih berlangsung, tim penyelamat terus bekerja keras.

Tragedi ini juga menyoroti dampak letusan bagi penduduk sekitar. Hujan abu mencapai Kota Bukittinggi, sementara beberapa pendaki yang diselamatkan membutuhkan perawatan medis karena luka bakar parah akibat dekatnya dengan kawah.

Sementara itu, Badan Mitigasi Bencana Sumatra Barat memberlakukan zona eksklusi sepanjang tiga kilometer di sekitar kawah Marapi. Indonesia, yang terletak di Cincin Api Pasifik, memiliki sekitar 130 gunung berapi aktif dan sering mengalami aktivitas vulkanik yang tinggi.

Tragedi di Gunung Marapi mengingatkan akan kompleksitas ancaman alam yang dihadapi negara-negara seperti Indonesia, dan menyoroti keberanian serta komitmen tim penyelamat yang bekerja keras untuk menyelamatkan para pendaki yang terjebak dalam bencana alam yang mengerikan. (tim)